BERITA TOLIKARA BAGI MAHASISWA TOLIKARA

SURABAYA MAHASISWA TOLIKARA
 Bagi pemerintah pusat pulau Jawa menjadi sentral tolak ukur pembangunan dan pencanangan program pemerintah Indonesia tanpa melihat provinsi lain di Indonesia.
Hal ini terbukti atas pencanangan Program keluarga berencana (KB) oleh pemerintah pusat. Program KB ini merupakan sebuah program yang dicanangkan pemerintah pusat guna, mengatasi lajunya kepadatan penduduk di Indonesia khususnya di pulau Jawa.
Di Papua pencanangan program keluarga berencana ini sangat bertolak belakang dengan kondisi pertumbuhan penduduk di sana khususnya orang asli Papua. dimana di tanah Papua memiliki angka kematian orang asli Papua sangat tinggi. kematian tersebut disebabkan oleh banyak faktor misalnya seperti, akibat tabrak lari, pembunuhan, penembakan dan pernculikan yang dilakukan oleh oknum militer Indonesia namun, pihak lain terkadang menyebutnya dengan OTK.
Selain itu juga kematian OAP ini di sebabkan oleh perlayanan kesehatan yang enta itu secara di sengaja maupun tidak di sengaja namun, berujung pada kematian OAP, menurut dugaan kami, ini sengaja di lakukan oleh oknum petugas medis yang bertugas di Papua.
Dengan kondisi pertumbuhan penduduk OAP yang kian merosot ini program keluarga berencana atau program dua anak cukup yang dicanangkan oleh pemerintah pusat ini sekali lagi sangat tidak layak dan tidak pantas.
Jika, pemerintah terus berupaya menerapkan program keluarga berencana atau program dua anak cukup ini di tanah Papua maka, program ini sangat jelas bahwa salah satu dari sekian metode pemusnaan etnis Melanesia di Papua atau orang asli Papua maka, tidak di perbolehkan orang asli Papua (OAP) untuk mengikuti program ini.
Dengan melihat latar belakang pertumbuhan penduduk OAP di Papua seperti demikian Mahasiswa kabupaten Tolikara se- Jawa dan Bali menolak kebijakan pemerintah kabupaten Tolikara dan BKKBN provinsi Papua mencanangkan program KKB KB ke 259 di Karubaga, ibu kota kabupaten Tolikara.
Berikut pernyataan sikap yang di buat oleh mahasiswa kabupaten Tolikara :
PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA TOLIKARA DENGAN TEGAS MENOLAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
1. Pemerintah Kab. Tolikara Stop ikut program keluarga berencana (KB) dari pemerintah Provinsi Papua.
2. Pemerintah Tolikara secara tidak langsung membunuh rakyatnya sendiri
3. Orang asli papua tidak butuh Program keluarga berencana (KB)
4. Bupati Tolikara tidak melindungi rakyatnya sendiri.
5. Pemerintah pusat programkan keluarga berencana untuk membunuh rakyat papua secara sistematis melalui pemerintah kab. Tolikara.
6. Bupati Tolikara segerah cabut MoU/Persetujuan kab. Tolikara dengan pemerintah provinsi Papua masuk program keluarga berencana (KB) .
7. Secara tidak langsung Bupati Tolikara melalukan pelangaran HAM berat di Papua khususnya di Kab.Tolikara
8. Kami orang asli papua mau hidup bebas dari segala macam ancaman negara kesatuan republik Indonesia (NKRI)
9.Dinas BKKBN dilarang keras sosialisasi Program KB di Kab.Tolikara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.