Bokondini

BOKONDINI, HaIPapua.com – Sebanyak 1.600 peserta dari 8 wilayah mengikuti Konferensi Umum Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) ke-19 yang berlangsung di Bokondini, Kabupaten Tolikara, pada 27 hingga 30 November 2018.
Delapan wilayah itu antara lain Bogo, Toli, Yamo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Pantai Utara, Pantai Selatan, dan Jasumbas. Selain itu, ada pula peserta dari dua belas negara.
Konferensi Umum GIDI ke-19 dibuka secara resmi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Ketua Panitia Ricky Ham Pagawak dan Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo di Lapangan Misi Bokondini, Selasa (27/11/2018).
Pembukaan konferensi diawali dengan peresmian monumen masuknya Injil di Bokondini. Di monumen itu terpampang patung dua misionaris Bert Power dan Garnet Erikson. Selain itu tercantum nama penerima baptisan pertama dan sejarah singkat Injil masuk ke Bokondini.
Ibadah pembukaan berlangsung meriah yang diisi dengan puji-pujian dari singer dan paduan suara Bogo Dawe dengan membawakan lagu-lagu dalam bahasa Lani, Indonesia, Inggris, dan Afrika. Pada kesempatan itu, Tari Voice yang dipimpin Ricky Ham Pagawak meluncurkan album rohani.
Dalam sambutannya, Gubernur Papua Lukas Enembe meminta seluruh peserta untuk mengikuti konferensi dengan penuh suka cita agar tujuan dari kegiatan itu, sekaligus pelaksanaan visi Gereja GIDI dapat tercapai.
“Visi Gereja GIDI adalah bahwa semua orang GIDI harus masuk surga, maka untuk mencapai itu harus takut akan Tuhan dengan mengikuti firman Tuhan dan melaksanakannya,” ujar Enembe.
“Warga GIDI juga harus meninggalkan kebiasaan negatif seperti perang suku, minum minuman beralkohol atau minuman keras (miras), narkoba, sebab ini menjadi penghambat bagi warga GIDI,” kata Enembe menambahkan.
Enembe mengaku yakin pelaksanaan konferensi GIDI akan berlangsung aman dan damai, karena kegiatan ini bukan kali pertama diadakan.
“Mari kita serahkan konferensi ini kepada mekanisme yang sudah disepakati sehingga siapapun yang nantinya terpilih sebagai Presiden GIDI merupakan hasil dari mekanisme yang berjalan sesuai dengan AD/ART GIDI itu sendiri,” katanya.
Pada kesempatan itu, Enembe menyampaikan terima kasih kepada para misionaris yang sudah membawa Injil masuk ke Bokondini sebelum akhirnya menyebar ke luar.
“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada orang-orang tua yang pertama menerima Injil dan dibaptis. Dalam kesederhanaan mereka menyebarkan Injil hingga GIDI bisa berkembang seperti sekarang ini,” papar Enembe.
Nama penerima baptisan pertama di Bokondini, yang terpampang dalam Monumen Injil Masuk ke Bokondini. (Ern)Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ricky Ham Pagawak mengatakan bahwa konferensi ini merupakan kegiatan GIDI terbesar yang diikuti 8 klasis dan melibatkan 1.600 peserta.
“Tentu kami bersyukur kepada Tuhan sebab pembukaan konferensi ini bisa berjalan dengan aman dan lancar, walau waktu persiapan hanya dua hari setelah sebelumnya tertunda. Ada 1.600 peserta dari 8 klasis, memang secara umum dari 8 klasis itu masing-masing mengirim 15 peserta. Hanya saja jumlah ini meningkat hingga 1.600 lebih peserta karena banyak yang ikut datang karena kerinduan untuk melihat langsung tempat di mana Injil masuk,” ujar Ricky.
Dia menjelaskan, agenda konferensi ini meliputi pertanggungjawaban pengurus, pelayanan gereja, dan pemilihan Presiden GIDI untuk lima tahun ke depan.
“Kegiatan ini langsung pada sejumlah agenda yang sudah terjadwal, tidak ada pemateri, mereka (peserta) sudah lakukan ini di rapat BPL Sinode. Di mana setiap tahun mereka adakan,” katanya.
Ia menuturkan, panitia dan gereja menjamin kegiatan ini akan berjalan dengan aman dan lancar sampai pada acara penutupan. ”Jika Tuhan beracara, maka kegiatan ini akan berjalan dengan aman dan damai,” ucapnya.
Pihak panitia, katanya sudah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan baik dari Polda Papua maupun Polres Tolikara dan Mamberamo Tengah sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
“Kami sudah kurang lebih enam kali melakukan pertemuan dan berkoordinasi dengan pihak keamanan. Mulai dari rapat–rapat dengan melibatkan dua kapolres Mamberamo Tengah dan Tolikara. Perwira Penghubungnya dan juga Dandim Wamena. Kita sudah lakukan beberapa kali dan terakhir dengan Dirlantas Polda Papua, Dir Intelkam dan Dirserse. Semuanya itu sudah dibicarakan dan hasilnya bahwa panitia dan gereja menjamin keamanan. Sekalipun sempat terjadi perang masyarakat, namun para pihak yang bertikai melihat acara gereja lebih penting, daripada musibah yang mereka hadapi,” papar Ricky.
Ricky berharap, para calon yang hendak maju sebagai ketua sinode perlu mengendalikan diri. Sekalipun hamba Tuhan perlu menjaga diri.
“Kita serahkan semua pada Tuhan. Biarlah Tuhan yang beracara pasti Tuhan yang akan menentukan siapa yang akan dipilih oleh semua utusan yang datang. Terbaik bagi Tuhan. Kami panitia dan seluruh jemaat GIDI siap mendukung,” ucap Bupati Mamberamo Tengah ini.
Turut hadir pada acara pembukaan Konferensi Umum GIDI ke-19 yakni Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin, Ketua DPR Papua Yunus Wonda, anggota DPR RI Welem Wandik, dan sejumlah Bupati di antaranya, Usman Wanimbo, Willem Wandik, Abock Busup, Yuni Wonda, dan Wakil Bupati Pegunungan Bintang Decky Deal. (Ern)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.