Inilah Kunci Sukses Menurut Firman Tuhan
Kunci sukses sebuah kesuksesan adalah rela dididik dan di koreksi. Jika kita mudah tersinggung dan tidak mau menerima koreksi, kita akan sulit sekali untuk mengalami yang namanya 'KESUKSESAN'.
Dalam Firman Tuhan, di kitab Amsal 9:6, dikatakan bahwa kita perlu membuang kebodohan untuk hidup dan mengikuti jalan pengertian. Jangan mengecam supaya kita tidak dibenci. Amsal 12:1 mengatakan agar kita mencintai didikan dan tidak boleh membenci teguran. Kita sebagai anak-anak Tuhan, kita harus rela di didik dan dikoreksi.
Memang, terkadang di didik dan di koreksi itu tidak enak. Bagaimana cara untuk mau di didik dan di ajar? Kita harus rela diremukkan. Dididik dan dikoreksi itu artinya adalah 'diremukkan', seperti bejana, jika ada suatu yang tidak diinginkan oleh pembuatnya, bejana itu akan diremukkan, dihancurkan, dihaluskan lalu dibentuk ulang. Memang ketika diremukkan. dihaluskan, itu tidak enak, tetapi akhirnya setelah jadi bejana yang baru, kita akan sangat berterima kasih kepada Tuhan. Proses itu perlu. Proses yang kita jalani mungkin tidak enak, akan tetapi hasilnya akan baik.
Dengan demikian ketika akhirnya kita masuk ke dalam jalan Tuhan dan menerima berkat, kita sudah memiliki apa yang kita perlukan untuk mengelolanya.
Mintalah hati yang mencintai didikan dan proses dari Tuhan. Karena semakin kita di didik oleh Tuhan semakin kita akan mengerti isi hati Tuhan. Semakin kita keluar dari proses dengan hati yang benar, semakin kita akan menerima kelimpahan dan kesuksesan dari Tuhan. Respon hati kita akan menjadi kunci kesuksesan di dalam kehidupan kita.
AYAT :
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
(Amsal 12:1)
DOA :
Seorang anak di didik oleh bapanya dan biarlah kami sebagai anak Tuhan mengalami didikan oleh Bapa kami di Sorga. Poles setiap bejana hidup kami sehingga menjadi bejana kemuliaan dan menjadi bejana yang indah di hadapan Tuhan. Amin.
Dalam Firman Tuhan, di kitab Amsal 9:6, dikatakan bahwa kita perlu membuang kebodohan untuk hidup dan mengikuti jalan pengertian. Jangan mengecam supaya kita tidak dibenci. Amsal 12:1 mengatakan agar kita mencintai didikan dan tidak boleh membenci teguran. Kita sebagai anak-anak Tuhan, kita harus rela di didik dan dikoreksi.
Memang, terkadang di didik dan di koreksi itu tidak enak. Bagaimana cara untuk mau di didik dan di ajar? Kita harus rela diremukkan. Dididik dan dikoreksi itu artinya adalah 'diremukkan', seperti bejana, jika ada suatu yang tidak diinginkan oleh pembuatnya, bejana itu akan diremukkan, dihancurkan, dihaluskan lalu dibentuk ulang. Memang ketika diremukkan. dihaluskan, itu tidak enak, tetapi akhirnya setelah jadi bejana yang baru, kita akan sangat berterima kasih kepada Tuhan. Proses itu perlu. Proses yang kita jalani mungkin tidak enak, akan tetapi hasilnya akan baik.
Dengan demikian ketika akhirnya kita masuk ke dalam jalan Tuhan dan menerima berkat, kita sudah memiliki apa yang kita perlukan untuk mengelolanya.
Mintalah hati yang mencintai didikan dan proses dari Tuhan. Karena semakin kita di didik oleh Tuhan semakin kita akan mengerti isi hati Tuhan. Semakin kita keluar dari proses dengan hati yang benar, semakin kita akan menerima kelimpahan dan kesuksesan dari Tuhan. Respon hati kita akan menjadi kunci kesuksesan di dalam kehidupan kita.
AYAT :
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.
(Amsal 12:1)
DOA :
Seorang anak di didik oleh bapanya dan biarlah kami sebagai anak Tuhan mengalami didikan oleh Bapa kami di Sorga. Poles setiap bejana hidup kami sehingga menjadi bejana kemuliaan dan menjadi bejana yang indah di hadapan Tuhan. Amin.
Komentar
Posting Komentar