Kabupaten Tolikara

KABUPATEN TOLITOLI


PROFIL DAERAH
Keadaan Geografis Umum
  • Kabupaten Tolitoli adalah salah satu dari 10 kabupaten yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah. Ibukota Kabupaten Tolitoli adalah Kota Tolitoli.
  • Luas Wilayah Kab. Tolitoli seluas 4.079,6 km².
  • Kecamatan Dampal Utara merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang terletak di Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
    • Sebelah utara: Laut Sulawesi
    • Sebelah timur: Kecamatan Dondo
    • Sebelah selatan: Kecamatan Dampal Selatan
    • Sebelah barat: Laut Sulawesi
  • Kecamatan Dampal Utara memiliki 11 desa dan dua di dimiliki dimiliki di kepulauan. Dua desa yang terletak di kepulauan adalah Desa Simatang Tanjung dan Simatang Utara yang terletak di Pulau Simatang. Selain itu, terdapat satu dusun yang berada di Pulau Lingayan, di mana dusun ini merupakan bagian dari Desa Ogotua yang merupakan ibukota Kecamatan Dampal Utara.
Keadaan Demografis Umum
  • Jumlah penduduk Kab. Tolong diterima pada Sensus 2010 sebanyak 215,202 jiwa dengan jumlah penduduk 110.141 jiwa dan jumlah wanita sebanyak 105.061 jiwa. Perbandingan rasio antara penduduk pria dan wanita adalah 104,84.
  • Luas wilayah kecamatan Dampal Utara adalah 182,88 km dengan kepadatan penduduk mencapai 79,63 jiwa / km, masih jauh dari rata-rata nasional yang mencapai 124 jiwa / km. Hal ini menyebabkan beberapa kelompok masyarakat sulit mendapatkan akses pelayanan dan program kesehatan karena jarak yang berjauhan satu sama lain.
  • Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kab. Tolitoli mencapai 69,25 di tahun 2011.
  • Jumlah penduduk Kecamatan Dampal Utara pada bulan Desember 2012 mencapai 17.146 jiwa, dengan persentase penduduk terbesar di Desa Ogotua, yaitu 3,816 jiwa.
  • Di Dampal Utara, Dari kelompok umur terbesar pada kelompok umur 17-40 tahun yang mencapai 33% dari total seluruh penduduk. Sementara Kelompok Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Dampal Utara mencapai 1,243 jiwa, sedangkan Pasangan Usia Subur (PUS) mencapai 2,258 jiwa.
  • Mayoritas penduduk Dampal Utara beragama Islam mencapai 99%, sedangkan pemeluk agama lain hanya mencapai 1% yang terdiri dari agama Kristen, Budha, Hindu dan Protestan.
  • Sebagian besar penduduk Dampal Utara, yaitu sekitar 78%, bekerja sebagai petani, terutama petani kopra. Yang meminta petani kopra dari orang yang bekerja dari pengolahan kelapa. Selain kelapa, pertanian lainnya adalah padi, cokelat, dan umbi-umbian.
  • Pekerjaan terbanyak untuk perikanan dengan jumlah 10% dari total populasi. Desa paling populer di Desa Ogotua yang dikenal luas sebagai desa penghasil ikan terbesar di Toli-Toli.
  • Tingkat pendidikan di Kecamatan Dampal Utara masih rendah. Data tahun 2011 menunjukkan bahwa sebanyak 15,6% penduduk belum pernah sekolah, 24,6% belum tamat SD, 37,11% tamat SD, 13,8% tamat SMP, 7,08% tamat SMA, dan hanya 0,54% belajar dari akademi atau perguruan tinggi.
PROFIL KESEHATAN
Permasalahan Kesehatan
A. Penyakit Menular Langsung
  • Angka Kematian Bayi: Kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Ogotua dari bulan Januari 2014 hingga September 2014 menggantikan 3 bayi. Penyebab kematian tersebut antara lain infeksi, pneumonia dan muntaber.
  • Angka Kematian Balita: Penyebab kematian balita disebabkan oleh beberapa faktor antara lain status gizi balita. status kesehatan balita, dan kondisi lingkungan dan sosial. Dari Januari 2014 hingga September 2014 tidak ditemukan adanya kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Ogotua.
  • Angka Kematian Ibu: Pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 angka kematian ibu di wilayah Puskesmas Ogotua merupakan 1 kasus akibat pendarahan Post Partum.
B. Penyakit Menular Langsung
  • Diare: Merupakan salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Ogotua. Hal ini terjadi akibat lingkungan yang belum menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan masih termasuk rumah tangga yang tidak memiliki jamban sendiri. Survei Kesehatan Masyarakat yang dilaukan oleh Ttim Pencerah Nusantara tahun 2014 menunjukkan hanya 49% RT yang memiliki jamban dan menerima 51% tidak memiliki jamban dan BAB di pinggir pantai, kebun, atau sungai. Air bersih juga menjadi sedikit dan banyak masyarakat tidak Air Bersih yang digunakan. Bulan Juli 2014 hingga September 2014 Adalah 32 kasus penyakit diare.
  • ISPA: Data Puskesmas Ogotua bulan Januari 2014 hingga Semptember 2014 menunjukkan termasuk 1.481 penderita. Faktor yang dapat menyebabkan masalah ISPA di Kecamatan Dampal Utara adalah petani koptra yaitu petani yang bergerak dalam pengolahan kelapa. Asap dari hasil pembakaran kelapa mencemari udara. Kemudian faktor yang menyebabkan balita mengeluarkan ISPA adalah debu. Anak-anak yang bermain rentan menghirup debu.
  • TB Paru: Penderita TB Paru pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 sebanyak 15 orang. Namun demikian, penemuan dan perawatan penderita terkendala oleh masyarakat yang sulit untuk berobat, sering terjadi masalah obat pada pasien dan jarak antara Puskesmas dengan desa-desa yang relatif berjauhan.
  • Kusta: Puskesmas Ogotua mendapatkan 2 orang pasien kusta sepanjang bulan Januari 2014 hingga September 2014. Kusta merupakan penyakit menular dan berdampak sosial bagi penderitanya. Seringakali penderita kusta dikucilkan dari Lingkungannya.
  • HIV / AIDS dan PMS: Penyakit HIV / AIDS tidak ditemukan di Kecamatan Dampal Utara. Pada bulan September 2014 ditemukan dua orang penderita penyakit Sifilis.
C. Penyakit Bersumber Binatang
  • Rabies: Kecamatan Dampal Utara memiliki potensi untuk terkena penyakit rabies yang disebabkan banyaknya pembohong yang berkeliaran di Kecamatan Dampal Utara. Ada tiga kasus gigitan anjing yang dijelaskan di Puskesmas Ogotua yaitu dua orang dari Desa Malambigu dan 1 orang dari Desa Ogotua.
  • Malaria: Malaria merupakan salah satu penyakit beresiko tinggi yang terjadi di Kecamatan Dampal Utara. Karakterisstik wilayah yang merupakan rawa-rawa menjadi tempat terbaik untuk berkembangnya nyamuk Anopheles . Total penderita penyakit malaria pada bulan Januari 2014 hingga September 2014 ada 117 orang.
  • Cikungunya: Ada 216 penderita Cikungunya pada bulan April 2014 hingga Juni 2014. Penularan dilakukan dengan sangat cepat karea pelaporan dan penanganan yang terlambat.
D. Penyakit Tidak Menular
Penyakit tidak menular yang disebabkan antara lain hipertensi, asma, Diabetes Mellitus, Penyakit Paru Obstruksi Kronis, dan Kecelakaan Lalu Lintas. Berdasarkan data bulan Januari 2014 hingga September 2014 penyakit tidak menular yang paling banyak ditemukan di Puskesmas Ogotua adalah hipertensi sebanyak 409 kasus. Hal ini menyebabkan pola makan masyarakat yang dominan mengandung garam. Lalu penderita asma ditemukan sebanyak 194 orang. Salah satu penyebabnya adalah debu. Kemudian 115 orang diterjemahkan di Puskesmas Ogotua mulai kecelakan lalu lintas.
Akses
Transportasi
Desa
Jarak
(Km)
Waktu Tempuh
(Menit)
Ditempuh
Melalui
Alat Transportasi
Sese
7
30
Darat
Roda dua dan roda empat
Kabinuang
3
15
Darat
Roda dua dan roda empat
Ogotua
0
0
Darat
Roda dua dan roda empat
Bambapula
5
15
Darat
Roda dua dan roda empat
Balaroa
7
30
Darat
Roda dua dan roda empat
Toempoh
12
45
Darat
Roda dua dan roda empat
Malambigu
15
60
Darat
Roda dua dan roda empat
Banagan
26
90
Darat
Roda dua dan roda empat
Ogolali
35
105
Darat
Roda dua dan roda empat
Simatang Tanjung
9,5 juta
90
Laut
Perahu
Simatang Utara
11,3 juta
120
Laut
Perahu
Dusun P. Lingayan
5 mil
30
Laut
Perahu
Sarana dan Prasarana
Puskesmas Ogotua merupakan puskesmas yang mampu PONED yang terletak di kecamatan Dampal utarakabupaten Toli-Toli provinsi Sulawesi Tengah. Kondisi puskesmas Ogotua sudah lebih baik dibandingan beberapa tahun sebelumnya. Gedung telah disetujui dan telah tersedia selama 24 jam juga. Kondisi berbeda didapat jika melihat Kondisi fisik jejaring puskesmas Ogotua. Secara umum kondisi fisik jejaring puskesmas Ogotua tidak sebaik kondisi fisik puskesmas induk. Banyak kondisi bangunan jejaring yang sebenarnya perlu diperbaiki karena sulit rusak yang rusak berat.
Pelayanan Puskesmas Ogotua telah ditingkatkan dan lebih baik setelah konversi Pencerah Nusantara Angkatan I dan II. Pencerah Nusantara Angkatan III akan melanjutkan kembali program tersebut dengan melibatkan lebih banyak peran Puskesmas. Program Demi kelancaran Pencerah Nusantara Angkatan III akan meningkatkan kerjasama lintas sektor antara Puskesmas dengan mitra kerja Puskesmas se-Kecamatan Dampal Utara. Kerjasama lintas sektor akan lebih menjamin keberhasilan dan keberlangsungan program setelah Pencerah Nusantara tidak lagi berhasil di wilayah kerja Puskesmas Ogotua, Kecamatan Dampal Utara. 
TIM PENCERAH NUSANTARA TOLI-TOLI (2012-2015)
Pencerah Nusantara Angkatan 1 Toli-Toli (2012-2013):
  1. Yurdhina Meilissa (Dokter Umum)
  2. Egi Abdul Wahid (Perawat)
  3. Putri Windajayanti (Bidan)
  4. Intan Esaputri (Ahli Kesehatan Masyarakat)
Pencerah Nusantara Angkatan 2 Toli-Toli (2013-2014):
  1. Iim Karimah (Dokter Umum)
  2. Desyanti Eka Ernawati (Perawat)
  3. Ainiatuz Zulfa (Bidan)
  4. Lies Sugianti (Ahli Kesehatan Masyarakat)
  5. Witri Zuama Qomarania (Ahli Kesehatan Masyarakat)
Pencerah Nusantara Angkatan 3 Toli-Toli (2014-2015):
  1. I Gusti Lanang Andi Suharibawa (Dokter Umum)
  2. Rizkiyani Istifada (Perawat)
  3. Mazidatul Faizah (Bidan)
  4. Endah Retno Palupi (Ahli Kesehatan Masyarakat)
  5. Siska Verawati (Ahli Kesehatan Masyarakat)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.