Masa Lalu




masa lalu? Bukan Untuk dilupakan, Bukan untuk terus dikenang

yah memang asik ketika kita berbicara tentang masa lalu, entah itu
dari sebuah foto, tulisan, dll. Terlihat seberkas senyum kecil ketika
kembali mengingat masa lalu, mungkin pada waktu itu kita sedang
tertawa, berduka, menangis, atau itu kenangangan manis, pahit. Semua
itu akan menjadi senyum kecil ketika kita sudah melewatinya. Entah apa
kata orang ketika ia berbicara tentang masa lalu, katanya masa lalu
itu hanyalah kenangan, udah lupain aja. orang bijak berkata masa lalu
itu adalah sebuah pelajaran berharga untuk masa depan, wow bijak
memang. Entah apalah banyak presepsi yang menafsirkan kata masa lalu.
semuanya memang benar, tak ada yang salah. bagiku, masa lalu adalah
sebuah senyum kecil ketika kita mengingatnya.
masa lalu bukanlah hal yang sepele, hati hati juga dalam
menghadapinya, salah salah malah kita yang jadi korban, mengingat masa
lalu eh ada yang nangis tersendu sendu, overacting menurut gue (sorry
yang tersinggung ).
Membuka kotak memori masa lalu itu memang asik, apalagi yang kalian
sudah remaja. Coba kalian tengok album album kalian yang sudah usang,
berdebu (lagu bunda nih), waah kita serasa mendapatkan mesin waktu,
kembali kemasa lalu. Foto ketika kita masih sangat kecil, sangat
polos, memang kita tak dapat mengingat kejadian apa yang terjadi pada
waktu itu, hanya secuil peristiwa yang mampu kita ingat. Beranjak
anak-anak, ada sebuah foto, ketika sedang berkumpul bersama keluarga
sebaya, wah tak terbayang nostalgia apa yang akan terjadi, hanya ada
kita dan keluarga disana, ayah, ibu, om, tante, ponakan. Ketika itu
aku sedang tertawa tanpa beban sedikitpun, dengan saudara yang satu
tahun lebih tua daripada aku, disana terlihat aku sedang memamerkan
hasil gambaranku, seperti dinosaurus dengan induknya, mungkin dengan
wajah yang sedikit sombong, hasil coretan dari pensil ku (gambaran)
lebih wow daripada kakak kakakku waktu itu . Ada lagi ketika aku
sedang memegang mainan semacam kamera, yang diberikan nenekku ketika
aku belum sekolah, selalu menggantung di leherku waktu itu *berkat
sebuah foto.
Kehidupan kita pada masa itu memang sangat sederhana, kita tertawa
ketika apa yang kita mau hadir dihadapan kita, dan menangis ketika apa
yang kita mau tak dikabulkan.
Aku membuka lagi lembaran album foto, sudah kusam memang, tapi masih
terlihat jelas suasana yang tergambar di dalam foto itu. Ya, aku masih
tertawa lepas tanpa beban, ada kemajuan sedikit dalam foto itu, tak
lagi menangis ketika sedih, itu artinya aku sudah mampu menyimpannya
dalam hati, meskipun terlihat raut wajah yang tak enak. Tapi itu tak
menjadi beban pikiran.
Sudah mengenakan seragam sekolah, memang sedikit berbeda, kita bertemu
dengan teman yang umurnya hampir sama dengan kita. Inilah awal koneksi
dengan orang lain, yang bukan dari keluarga kita. tapi disini hanya
ada sedikit foto. mulai terasa makna dari sebuah foto, aku tak dapat
mengingat dengan jelas apa-apa saja yang terjadi waktu itu.

Masa lalu.

Bukan untuk dilupakan, juga bukan untuk dikenang.
Kenapa bukan untuk dikenang? salah memang ketika kita bericara seperti
ini, apalagi mengingat tentang ulasan diatas barusan. Tapi lain halnya
dengan kita yang sekarang, kita yang sudah beranjak dewasa, tentunya
kalian juga punya banyak kenangan kenangan yang terus melekat walaupun
kalian tak minta hal itu. entah itu buruk atau indah.
Terkadang gara-gara mengingat masa lalu, kita menjadi menyesal, kecewa
apa yang telah kita lakukan dulu, seakan kita ingin sekali kembali ke
masa itu dan mengubah apa yang salah dari kita. Kita seakan tak
menerima lagi, kita yang sekarang ini akibat perbuatan masa lalu.
Terlalu kejam jika hal ini terjadi, semoga tidak.
Memang, menurut ku setiap orang berhak mempunyai kesempatan kedua,
untuk lebih baik kedepannya. Tapi tidak dengan hal ini, hal yang
menyangkut waktu, bukan berarti waktu itu kejam, tak memiliki
kesempatan kedua bagi kita. Hanya saja waktu diciptakan untuk
kehidupan ini, tak mempunyai rasa toleransi agar manusia bisa berbuat
hati-hati ketika melangkah. Sekali langkah, tak mungkin bisa kembali.
Itu jika kenangan kenangnan tersebut adalah hal yang buruk. Bagaimana
jika kita mempunyai kenangan yang amat teramat indah? tapi itu pada
waktu lampau (masa lalu).

Entahlah, menurutku itu juga sulit, sulit untuk mengambil keputusan,
apakah akan terus dikenang? atau mungkin lupakan saja.
Apa? dilupakan? sangat tidak etis memang, kenapa dengan kenangan indah
harus dilupakan? bukankah lebih baik untuk terus dikenang, toh gak
akan buat kita galau juga. Kalau memang harus dilupakan, apa
alasannya? kenangan buruk saja lebih baik dilupakan (ulasan diatas)
lantas apakah harus juga dengan kenangang indah?
hahaha, satu kata untuk hal ini "bimbang".
Ya, yang namanya kenangan indah, memang indah untuk terus dikenang.
Tapi coba kalian pikir, bayangkan kalian sedang mengingat kenangan
yang sangat begitu indah, ya terus bayangkan.
Apa yang kalian rasakan? apa yang kalian pikir?
Biar ku tebak: waktu itu sangat indah, aku bisa tertawa lepas bersama
mereka, tanpa beban pikiran, aku ingin kembali ke masa itu, masa
dimana aku bisa bahagia. Mungkin jikalau bisa, aku ingin terus berada
pada waktu itu.
Yah kurang lebihnya demikian jika kita mengingat masa masa yang begitu
indah, seakan ingin kembali ke masa itu, ingin terus berada pada masa
dimana kita bahagia. Nahloh, kenapa memang? apa hubungannya dengan
ulasan diatas?
jelas ada kaitannya.
Pada waktu kita sedang berpikir, mengenang masa masa indah. kita hanya
melamun, daydreaming. apa yang kita lakukan saat kita melamun?
jawabannya kosong. kita hanya berharap itu akan terjadi, dan lebih
parahnya ada yang berharap agar waktu bisa kembali. Cari aja mesin
waktu sono sama doraemon.
Ingat waktu tak akan pernah mengulang, sah sah saja jika kalian terus
mengenang masa lalu kalian. Tapi harus hati-hati.
Oke terus, kesimpulannya?
Memang tak ada definisi yang pasti tentang masa lalu, terlalu banyak
kata-kata untuk menafsirkannya.
Waktu memang tak bisa kembali, tak akan pernah. Jadi kalian harus
benar-benar berpikir kemana langkah yang akan kalian ambil, sekali pun
itu hanya langkah kecil.
Sah sah saja kalian mengenang masa-masa lalu, jangan lupakan masa
lalu, terlebih dengan sesama manusia, karena jika mereka telah tiada,
mereka hanya bisa hidup dalam kenangan. Tapi jangan terlalu
overacting, cukup jadikan itu bahan pelajaran untuk kembali melangkah
jika medan yang kalian lewati mirip dengan masa itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.