Langsung ke konten utama

Allah wene banak yi aret norewi nauri oh

Gawat, Tanpa Kiamat September pun Manusia Segera Punah!

Gawat, Tanpa Kiamat September pun Manusia Segera Punah!

Minggu, 21 Juni 2019 06:32 WIB
 Sebuah studi yang dilakukan tiga perguruan tinggi di Amerika Serikat menyebutkan bumi kini tengah memasuki fase kepunahan baru. Dan hewan bertulang belakang (vertebrates), bahkan termasuk manusia, bisa saja menjadi korban yang pertama memasuki kepunahan itu.
Dalam laporan, yang studinya dipimpin oleh Univesitas Stanford, Princeton, dan Berkeley itu, disebutkan bahwa hewan bertulang belakang menghilang 114 kali lebih cepat dari normal. Penemuan ini juga pernah dilaporkan Duke University tahun lalu.
Salah satu penulis studi baru tersebut mengatakan, “Sekarang ini kita memasuki tahap keenam kepunahan massal,” ujarnya. Kejadian serupa pernah terjadi 65 juta tahun yang lalu., ketika dinosaurus menghilang alias punah.
Temuan mengejutkan itu muncul di tengah ketakutan banyak orang akan hancurnya bumi, bahkan disebut kiamat,  pada bulan September nanti akibat ditabrak oleh asteroid–spekulasi yang kemudian dibantah oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). (Baca juga:Heboh Kiamat September Tahun Ini NASA Ungkap Faktanya)
Kepunahan hewan dan manusia–diprediksi terjadi tiga generasi lagi–itu otomatis akan menghancurkan kehidupan di bumi. “Jika ini sampai terjadi, butuh jutaan tahun untuk kembali pulih dan beberapa spesies hewan akan kembali hilang dari yang ada saat ini,” kata pimpinan peneliti, Gerardo Ceballos.
Para ilmuwan mempelajari sejarah tingkat kepunahan hewan bertulang belakang melalui catatan-catatan fosil yang tersimpan. Para ilmuwan menemukan tingkat kepunahan baru-baru ini 100 kali lebih tinggi dibanding pada masa-masa ketika bumi tidak mengalami kepunahan massal.
Sejak 1990, laporan studi itu menyebutkan, lebih dari 400 hewan bertulang belakang telah menghilang atau punah. Para ilmuwan mengatakan, kerugian akibat kepunahan ini baru akan terlihat setelah 10 ribu tahun.
Riset, yang dipublikasikan juga dalam jurnal the Science Advances ini, menyebut penyebab kepunahan lantaran perubahan iklim, polusi, serta penggungulan atau kerusakan hutan (deforestation).

Ini Hewan-hewan yang Terancam

Bumi Memasuki Fase Punah, Ini Hewan-hewan yang Terancam
TEMPO.CO Jakarta: The International Union for Conservation of Nature (IUCN) menyebutkan setidaknya 50 hewan mendekati kepunahan setiap tahunnya. Sekitar 41 persen ampibi dan 25 persen mamalia terancam mengalami kepunahan.
IUCN menambahkan 94 persen lemur terancam punah dan hampir seperlima dari semua jenis lemur bisa dibilang berada dalam kondisi kritis punah. Contoh yang paling terlihat adalah habitat di Madagaskar. Begitu wilayah hutan di kawasan itu hancur akibat pembalakan liar, lemur pun menghilang karena diburu.
Seperti diberitakan, sebuah studi yang dilakukan tiga perguruan tinggi di Amerika Serikat menyebutkan bumi kini tengah memasuki fase kepunahan baru. Dan hewan bertulang belakang (vertebrates), bahkan termasuk manusia, bisa saja menjadi korban yang pertama memasuki kepunahan itu.
Dalam laporan, yang studinya dipimpin oleh Univesitas Stanford, Princeton, dan Berkeley itu, disebutkan bahwa hewan bertulang belakang menghilang 114 kali lebih cepat dari normal. Penemuan ini juga pernah dilaporkan Duke University tahun lalu.
Salah satu penulis studi baru tersebut mengatakan, “Sekarang ini kita memasuki tahap keenam kepunahan massal,” ujarnya.
Kejadian serupa pernah terjadi 65 juta tahun yang lalu, ketika dinosaurus menghilang alias punah, yang diduga akibat adanya meteor luar biasa besar yang menghantam bumi.
“Jika ini sampai terjadi, butuh jutaan tahun untuk kembali pulih dan beberapa spesies hewan akan kembali hilang dari yang ada saat ini,” kata pimpinan peneliti, Gerardo Ceballos.
Advertisements
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD

Pilih PINTU SESAK atau PINTU LEBAR ?

PINTU SESAK ATAU PINTU LEBAR ?
image
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!”(Lukas 13:24)
Banyak orang yang percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi. Mereka juga percaya bahwa Ia dapat melakukan mujizat-mujizat. Namun sangat sedikit dari mereka yang berbalik dan bertobat. Mereka sudah puas dengan keadaan mereka. Namun Yesus berkata,
“Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (Lukas 13:5).
Kata Yunani yang diterjemahkan “bertobat” di sini berarti memiliki pikiran baru. Ini berarti dipertobatkan. Dan Kristus menjelaskan kepada mereka bahwa mereka harus mengalami itu atau mereka “semua akan binasa atas cara demikian.” Hal itu mengejutkan mereka. Mereka berpikir bahwa mereka sudah cukup baik dengan cara hidup mereka.
Kristus pergi ke Yerusalem. Seseorang memperhatikan bahwa hanya sedikit orang yang benar-benar mengikut Dia. Orang ini berkata kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Yesus tidak menjawab pertanyaan orang itu. Sebaliknya Kristus langsung berbicara kepadanya. Ia berkata kepada orang itu.
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat” (Lukas 13:24).
Ia berkata kepada orang itu bahwa ia harus “berjuang untuk masuk melalui pintu yang sesak.” Apa artinya itu? Apa yang Kristus katakan untuk Anda lakukan? Anda harus memahami tiga kata dalam ayat ini.
I. Pertama, dua kata “pintu sesak.”
Yesus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu.” Kata Yunani yang diterjemahkan “sesak” di sini adalah “stĕnŏs.” Ini berarti ”sempit” (Strong). Kata Yunani yang diterjemahkan “pintu” di sini adalah “pulē.” Kata ini berarti “gerbang… pintu masuk” (Strong). Jadi, Yesus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu.” Kata-kata yang sama dengan ini digunakan oleh Yesus dalam Matius 7:
“Masuklah melalui pintu [pintu masuk] yang sesak [sempit] itu… karena sesaklah [sempitlah] pintu [pintu masuk]… dan sedikit orang yang mendapatinya” (Matius 7:13, 14).
“Pintu masuk yang sempit” memimpin “kepada kehidupan” (Matius 7:14). “Melalui pintu yang sesak [sempit] berarti Kristus sendiri; juga yang menyebut diri-Nya sendiri pintu…ya, ia adalah pintu menuju sorga”
Yesus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak [sempit] itu.” Itu adalah berjuang masuk ke dalam Kristus. Mengapa Kristus menyebutnya “pintu masuk yang sempit?” Karena Kristus adalah satu-satunya gerbang menuju kepada keselamatan. Orang-orang di dunia ini sering berkata, “Anda orang-orang Kristen begitu sempit. Mengapa orang tidak dapat diselamatkan dengan cara yang lain? Mengapa kamu berkata bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan?” Jawaban kita adalah Kristus sendiri berkata bahwa Ia adalah “pintu sesak [sempit].” Ia berkata,
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”  (Yohanes 14:6).
Kristus adalah jalan yang benar kepada hidup kekal… Kristus adalah satu-satunya jalan akses kepada Bapa; tidak ada yang datang kepada Allah… tanpa perantara, dan satu-satunya perantara antara Allah dan manusia adalah Kristus.
Alkitab berkata,
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia” (I Timotius 2:5-6).
Allah “menganugerahkan Anak-Nya yang tunggal” (Yohanes 3:16) untuk mati di kayu Salib, dan mencurahkan darah-Nya, sehingga manusia dapat “ditebus” dari dosa dan kematian. Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk dibunuh dan mati di kayu Salib,untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yohanes 3:17).
Bukan pemimpin atau pengajar agama lain yang adalah “Anak tunggal Allah.” Bukan pemimpin atau pengajar agama lain yang adalah “satu-satunya perantara antara Allah dan manusia.” “Manusia Kristus Yesus” adalah satu-satunya yang
“memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib”
      (I Petrus 2:24).
Itulah sebabnya mengapa Rasul Petrus berkata,
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah Rasul 4:12).
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak [sempit] itu!” (Lukas 13:24).
Yesus adalah pintu sempit itu. Kristus adalah pintu sempit kepada keselamatan. Anda harus datang kepada Dia, karena hanya Ia yang dapat menyelamatkan Anda.
II. Kedua, kata “berjuang.”
Yesus berkata,
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!”
      (Lukas 13:24).
Kata “berjuang” [atau “strive” dalam bahasa Inggris] datang dari kata Yunani “agōnizomai.” Kata ini berarti “bekerja dengan penuh semangat… berjuang” (Vine), “bersusah payah” (Strong). Kata ”agon”[dalam bahasa Inggris] atau “menderita” datang dari kata “Agōnizomai” ini. Kata ini berarti “berusaha, gelisah, konflik” (Strong). Ketika Yesus berkata “berjuanglah untuk masuk,” Ia bermaksud untuk mengatakan bahwa Anda harus berjuang untuk masuk, bersusah payah untuk masuk, dengan “berusaha, gelisah dan konflik.” Dari kata Yunani yang digunakan ini, Lukas menggambarkan penderitaan Kristus di Taman Getsemani, pada malam sebelum Ia disalibkan.
“Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Lukas 22:44).
Yesus telah mengalam ketakutan atau penderitaan yang luar biasa, berjuang di dalam doa, atau Dia seharusnya bisa mati di sana di Taman itu di bawah beban dosa Anda. Jika Anak Allah mengalami penderitaan konflik dan berjuang untuk menyelamatkan Anda, bukankah logis dan Alkitabiah bila Anda harus melalui cara yang sama “untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”? Itulah sebabnya mengapa Kristus berkata, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu.”
Para pengkhotbah Prostestan tersohor dari masa lalu semuanya melalui “perjuangan” yang berat ketika mereka bertobat. Luther ada dalam ketakutan dan penderitaan batin untuk beberapa bulan sebelum ia “masuk” ke dalam Kristus. John Bunyan mengalami penderitaan batin yang luar biasa sebelum ia menemukan damai di dalam Kristus. John Wesley bolak-balik menyeberangi Samudera Atlantik dalam keraguan dan kesengsaraan, berjuang “masuk melalui pintu yang sesak itu.” George Whitefield membuat dirinya sendiri kelaparan sampai hampir mati melalui puasa dan berdoa. Sebagai anak seorang pendeta Spurgeon berjuang dengan segala kekuatannya untuk menemukan Kristus ketika masih berumur tujuh belas tahun. Pengalaman pertobatan semua tokoh terkenal ini termasuk di dalamnya usaha keras, kegelisahan, dan konflik, ketika mereka berjuang untuk melalui jalan mereka kepada Yesus. Mengapa ini harus berbeda bagi Anda? Yesus berkata,
“Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!”
      (Lukas 13:24).
Ada lagu pujian lama yang mengatakan,
Berjuanglah dalam pertarungan yang baik dengan segenap kekuatanmu!…
   Pertahankan hidup, dan itu akan menjadi Sukacita dan mahkota kekalmu 
   (“Fight the Good Fight With All Thy Might”)
Itu adalah caranya pertobatan sejati terjadi. 
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” (Matius 7:13-15)
Seringkali kita lihat lukisan-lukisan, di mana ada 2 gambar bersisian, yang satu menggambarkan neraka yang menakutkan, dan satu lagi, gambar yang begitu menyejukkan berbicara mengenai sorga. Gambar yang menuju neraka itu digambarkan jalannya begitu luas seperti jalan tol, dan begitu banyak orang berjalan di jalan itu menuju pintu neraka. Sementara, pintu Sorga digambarkan jalan yang sempit oleh para pelukis dan hanya sedikit orang yang ada di depan pintu gerbang Sorga. Mereka menerjemahkan ke lukisan-lukisan ini dari ayat-ayat yang barusan kita baca.
Itu adalah satu gambaran bahwa untuk masuk ke neraka itu begitu mudah, tapi masuk ke Kerajaan Sorga itu tidak mudah. Pilihan ada di tangan anda ! Pintu yang menuju kebenaran, kehidupan yang kekal, itu adalah pintu yang sempit, pintu yang sesak.
#1 Pintu Kesukaran
Pintu rumah biasanya kira-kira selebar 80-90 cm. Kalau cuma 40-50 cm, tentu susah untuk keluar masuk. Pintu yang sempit itu bicara mengenai sukar, atau kesukaran.
Ada seorang anak muda yang kaya yang datang dan disuruh Yesus untuk menjual semua hartanya, lalu pergi mengikuti Yesus. Anak muda itu tanpa basa-basi lagi langsung mengeloyor, pergi tanpa pamit! Lalu Yesus katakan, alangkah sukarnya seorang kaya masuk ke Kerajaan Sorga, lebih mudah seekor unta untuk masuk lobang jarum!
Bagaimana caranya agar unta bisa masuk melalui pintu lobang jarum alias pintu yang sangat sempit dan hanya muat seekor unta pas-pasan dalam posisi merangkak ?
Pertama, unta itu harus masuk dengan menanggalkan beban yang ada.  Kedua, unta adalah binatang yang jinak, sehingga penarik unta dengan mudah bisa menarik unta itu masuk melalui pintu lobang jarum.
Ini berbicara bahwa waktu kita melepaskan beban-ikatan kita dan kita mau menurut ditarik oleh Tuhan Yesus Kristus, maka Tuhan pun akan mudah menarik kita masuk ke pintu Kerajaan Sorga! Amin!
Kalau boleh jujur, ada banyak persoalan itu kita alami karena kebodohan kita sendiri, karena kesalahan kita sendiri sehingga hidup kita jadi susah, jadi sukar, pelayanan kita jadi sukar, rumah tangga jadi sukar. Sebenarnya sederhana, semua itu karena kesalahan kita sendiri, kita tidak mau menurut sama Tuhan. Waktu Tuhan sudah pimpin kita, waktu kita mau ikut kata Tuhan, maka perjalanan kita pasti berhasil dan beruntung.
Kita suka mau semaunya sendiri, tidak mau mendengarkan nasihat Tuhan. Berapa banyak rumah tangga-rumah tangga yang semaunya sendiri, tidak mau mendengarkan apa yang Tuhan kehendaki?
Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan Allah. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. (Yehezkiel 18:30)
Jangan pernah berkata, “Tuhan yang taruh batu sandungan sehingga perjalanan hidup saya jatuh!” Tuhan tidak pernah menaruh batu sandungan di hadapan Saudara! Yakobus 1:13 katakan, pencobaan-pencobaan itu bukan dari Tuhan. Tuhan tidak kasih batu sandungan agar kita jatuh. Dia mau setiap kita mengalami keberhasilan, mengalami berkat Tuhan. Itu kehendak Tuhan dalam hidup kita! Dia mau kita hidup yang sehat, tapi karena kesalahan kita sendiri sehingga kita mengalami sakit.
Batu sandungan dalam bahasa Yunani, “skandalon”, adalah akar kata dari bahasa Indonesia, “skandal”.
Tuhan tidak mau hidup kita ada batu sandungan. Kita jatuh biasanya bukan karena batu sandungan yang besar, tapi batu sandungan yang kecil! Walau kecil, tapi batu itu bisa menjatuhkan kita. Karena itu, peka akan Roh Kudus, berjaga-jaga dan berdoa, supaya kita waspada, dan perjalanan kita berhasil dan beruntung.
Firman Tuhan katakan, “Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.” (Yehezkiel 18:30b)
Berbuat dosa artinya membelakangi hadirat Tuhan. Waktu bertobat, sadar akan kesalahan, kita berbalik ke arah hadirat Tuhan. Tapi itu belum selesai, kita harus melangkah, berjalan menghampiri hadirat Tuhan!
Seperti anak bungsu yang hilang, setelah habis hartanya, dia sadar salah, dia bertobat, dan bukan cuma itu, dia datang kembali dan menghampiri Bapanya, dan minta ampun pada Bapanya. Kita tidak bisa hanya berkata “Saya bertobat, ” lalu hanya diam di tempat. Kita harus melangkah melakukan kebenaran. Waktu kita lakukan itu, perjalanan kita pasti diberkati.
#2 Pintu yang eksklusif
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. (Yohanes 10:9)
Ada 7 kata Aku dalam Injil Yohanes. Dan perkataan “Akulah pintu” ini, adalah urutan ketiga.
Hal kedua berbicara sesuatu yang eksklusif. Pintu untuk masuk ke Kerajaan Sorga itu eksklusif, hanyalah melalui Tuhan Yesus. Saudara, Tuhan sudah membukakan pintu penuaian, mujizat, dan berkat bagi kita. Sekarang kita sedang memasuki pintu yang baru dan satu tahun di mana tahun ini adalah tahun yang penuh berkat dan mujizat Tuhan yang berlimpah. Baca sekali lagi ayat Firman Tuhan dalam Yohanes 10:9. Kita perlu merenung sebentar, apakah kita ini sudah memiliki hati yang eksklusif, yaitu menjadi orang yang pasti masuk Sorga?
Saya membaca sebuah kesaksian dari seorang hamba Tuhan yang memberikan pesan Tuhan untuk disampaikan kepada jemaat, “Ada banyak umat-Ku pergi ke Gereja, beribadah ke Gereja, tapi sebetulnya hidupnya jauh daripada perkenanan-Ku. Ini terus terngiang-ngiang bagi saya, mengingatkan buat kita bahwa Tuhan melihat banyak orang Kristen yang belum menjadi orang percaya yang sungguh-sungguh.
Lalu saya dapatkan sebuah ayat yang mengingatkan dalam hidup saya, dari Yohanes 3:4, Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
2 hal penting dari ayat ini adalah air dan Roh. Ini adalah baptisan selam dan baptisan roh kudus.
#3 Kesempatan masih ada
Rupanya pintu itu punya waktu buka dan kapan waktu tutupnya, ada time limit nya, seperti dalam kisah 5 gadis yang bijaksana dan yang bodoh. Kesempatan masih diberikan oleh Tuhan. Kesempatan masih ada, untuk itu pergunakan dengan baik setiap kesempatan yang ada. Kita mau menjadi orang yang sungguh-sungguh di dalam nama Tuhan, supaya kita mendapatkan berkat Tuhan yang seutuhnya.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: “BERJUANGLAH untuk masuk melalui pintu yang SESAK itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. 
Ketika ada seorang bertanya kepada Yesus tentang jumlah orang yang diselamatkan, Yesus tidak menjawab dengan jumlah. Melainkan menjawab dengan sebuah KONDISI yang harus dipenuhi. Ini berarti Tuhan Yesus sendiri tidak tahu dengan tepat berapa kira-kira orang-orang yang selamat. Ini berarti Tuhan tidak menentukan keselamatan seseorang. Ada suatu kondisi yang harus dipenuhi agar orang dapat selamat. Yaitu masuk melalui pintu yang sesak dan berjalan melalui jalan yang sempit. Ini sebuah pilihan hidup. Dan ini tidak mudah, karena ternyata banyak orang telah berusaha, namun gagal. Oleh sebab itu Tuhan Yesus berkata “BERJUANGLAH”. Kata berjuang disini berasal dari bahasa Yunani agōnizomai (ἀγωνίζομαι) yang berarti perjuangan, peperangan, pertarungan. Jadi untuk memperoleh keselamatan itu tidak mudah, dan harus melalui sebuah pertarungan hidup. Hidup seturut kehendak-Nya dan meninggalkan semua tabiat lama yang membawa pada kebinasaan.
BERJUANGLAH!! Ini tidak mudah. Perlu kemauan yang gigih. Ini tidak menyenangkan. Namun jika engkau mau, engkau pasti bisa.  Sebenarnya kita mampu melepaskan semua tabiat dosa kita. Namun banyak yang sengaja tidak mau melepaskannya. Jika mau dan dipaksa dengan serius pasti bisa !
Oleh sebab itu sekali lagi, saya mengulangi perkataan Tuhan Yesus. BERJUANGLAH!! … BERTEMPURLAH!! … BERTARUNGLAH!! Melawan keinginan dagingmu dan engkau pasti menang dan mampu memenuhi kondisi yang Tuhan Yesus tetapkan. Masuklah melalui pintu yang sesak dan berjalanlah melalui jalan yang sempit.
Tuhan Yesus memberkati …
image
ADVERTISEMENT

IBLIS MENGANGGAP ANDA BERBAHAYA !!!

Serangan Iblis yang terus meningkat untuk menghancurkan kehidupan orang Kristen dengan segala cara

by. Cindy Jacob

berjagajaga.wordpress.com
Dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi peningkatan serangan secara spiritual pada tubuh Kristus. Penyerangan ini menghasilkan  keputusasaan, kehilangan semangat dan kehancuran kepada umat Tuhan. Sesungguhnya, setan sedang berusaha membuat bahtera-bahtera kehidupan orang percaya KARAM / TENGGELAM sebab doa orang-orang percaya sangat membawa kerusakan besar dalam kerajaan setan.
Satan tries wm
Iblis menggunakan berbagai macam cara untuk mencoba dan benar-benarberusaha menenggelamkan bahtera kehidupan orang-orang kristen yang berisi visi Allah yang diberikan baik secara individual dan para pelayan Tuhan.
Alkitab mengatakan di Wahyu 12:12 bahwa Iblistelah turun dengan murka besar karena dia tahu waktunya singkatAda aktivitas iblis yang secara intens mencoba untuk menghentikanpendoa syafaat Allah yang terus berdoa untuk penuaian.
Oleh karena itu kita harus mengambil langkah iman yang kuat dan keberanian baru bisa memperoleh janji-janji Allah untuk hal2 yang akan datangMelalui darah Anak Dombakitaharus memakai ketopong keselamatan supaya pikiran kita aman dan dapat melawan tipu muslihat iblis mengenai kekecewaan dan putus asa.
Berikut ini adalah beberapa caraSetan menenggelamkan bahtera anak-anak Allah:
1. Winds of adversity: Anginkesulitan:
Membuat doa-doa orang kristen mandul atau tidak efektif terhadap kerajaan kegelapan. Iblis terus berusaha menghambat mereka dengan masalah keuangankonspirasiinternasional dan kelemahan2 fisik.
Iblis terus akan mengirimkanintimidasi ke dalam situasi kecil-kecilsupaya dapat kita meledakkanBanyak dari orang-orang Kristen maupun para pelayan Tuhan mulai bereaksi secara berlebihan dalam menanggapi situasi tsb karena setanterus berusaha menguras kekuatan mereka dengan tekanan-tekanan yang luar biasa.

berjagajaga.wordpress.com
2. BATU KRISIS:
Ini kerikil yang akan merusakkredibilitas pelayanan secara tersembunyiKrisis akan seringmengungkapkan regresi spiritualBeberapa jenis krisis biasanya melanda semua orang di satu areaatau area yang lain.
Apa yang Anda lakukan pada saat iniakan menentukan apakah Anda akan karam secara permanen atau tidakMungkin Anda telah terlukadalam gereja dan anda menemukan diri Anda menjadi suka mengkritisi pendeta-pendeta danpada akhirnya anda sendiri yang mundur.
Mungkin Anda sudah memilikikeregangan hubungan dalam keluarga anda baik secara alami atau rohaniHal ini mengakibatkan pertumbuhan rohani Anda berhenti atau terhambatdan Anda akan menjadi lumpuh ataukaram/ tenggelam sampai Andamemaafkan semua mereka dan maju lagi dengan pertobatan, pemulihan dan kadang-kadang harus denganrestitusi.
3. Salah membaca navigasi: Penyimpangan akan membuat kami lari dari tugas doa yang sudah Tuhan tetapkan bagi kitaStres secara emosional akan membuat kita berhenti berdoa untuk bangsa danmembuat jam doa pribadi kitamenjadi sangat minim karena itulah kita tidak dapat tetap berada di jalur Tuhan” dengan di tengah-tengah masa krisisSekarang aku tahu inikadang-kadang terjadi pada semua orang secara mendadaktapisekarang saatnya untuk mengambil target2 doa yang baru yang diberikan oleh Tuhan kepada kita dan ayo kembali pada jalur anda!!..

4. Penyusupan yang menghasilkanpemberontakan:
Musuh mencoba untuk menyusuppikiran kita dan menyebabkan kita meragukan Tuhan atau juga untuk membuat kita tidak efektif. Ini terjadikita sebenarnya dalam posisi berontak terhadap pemimpin.
Ed Silvoso berkata Setan membangunbenteng-benteng pertahanan dalam kekuatan kitapada saat kita tidakbisa melihat mereka.
MisalnyaSetan akan akan terus menyerang di posisi tentang kerendahan hati dimana mereka terus di intimidasi  bahwa orang-orang yang tidak mengerti akan panggilan Allah adalah kesombongan.
Iblis duduk di pundak kita dan berkataSiapa diri kamu sehingga kamu berani mengambil posisi itu?”
Contoh lain adalah beberapa dari orang-orang yang pelayanan pastoralyang tidak berani menghadapi dosa-tertentu karena mungkin mereka pernah menyakiti” orang-orang yang mereka hadapi.
Karunia belas kasihan mereka sebenarnya mengakibatkan pemberontakan karena mereka tidakmampu menghadapi situasi yang ga pas.  Kekuatan mereka menjadi benteng bagi diri mereka sendiri.
 MAJU TERUS
keep-moving-forward
 
Jika Anda menemukan diri dalam situasi di mana Anda merasaterdamparapa yang dapat AndalakukanSebagai permulaanmenolak untuk menyerah! Keadaan Anda mungkin menyakitkan atau tidak nyamantetapi itu tidak harus menjadi akhir dari Anda atau pelayanan anda.Don't Give Up wm
Tuhan sudah memberikan Janji-janjiNya melalui Firman, nubuatanatau ketika anda sembari mendengarkan khotbahIni adalah waktu untuk menggenapi janji-janji tersebut, letakkan kaki Anda di atas batu karang yaitu Yesus Kristus dan percayalah kepada Tuhan, Dia yang akan membuat terobosan.
Mulailah untuk terus mendeclare apa yangFirman Tuhan katakanbahkan jika ketika Andabelom melihatnya menjadi kenyataan.

Jika Anda menemukan diri dalam situasi di mana Anda merasa karam kapal, apa yang Anda lakukan?
Sebagai permulaan, anda harus menolak untukmenyerah!
Keadaan Anda mungkin menyakitkan atau tidak nyamantetapi jangan sampai orang lain menyangka bahwa itu adalah menjadi akhirpelayanan Anda.
Don't Give Up 2
Bertanyalah kepada para pemimpin rohani untuk berdoa bersama-sama dengan anda, sebab tidak baik bagi kita terus berusaha mencoba dan membiarkan iman kita terisolasi.
sementara, kita berusaha mencoba masuk dalam pemulihan, jika kita mendapati diri kita sangat lemah atau lelah, sangatlah bijaksana jikalau kita membuat suatu rentang waktu dan ambil waktu untuk istirahat. Tuhan ingin kita menyegarkan dan memulihkan jiwa kita, jadi terus lah bergerak maju. Sementara tubuh kita memerlukan istirahat untuk masa penyembuhan, jadi lakukan lah itu untuk jiwa dan rohmu.
Jangan pernah kompromi dengan tujuan Ilahi mu dalam Kristus di karenakan panah-panah api iblis. Firman Tuhan menjanjikan kita tuaian jika kita ga menyimpang. Kembalilah ketempat di mana kapal anda karam dan tata kembali tujuan anda dengan awal yang baru juga buatlah suatu pernyataan :
Iblis tidak akan menang, aku menolak menyerah dan menolak bahteraku di tenggelamkan. Tuhan, aku percaya bahwa engkau hadir untukku dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasihMu yang sempurna. Melalui darah Yesus, aku adalah lebih dari pemenang. Rancangan-rancangan jahat iblis yang di tujukan kepadaku, tapi Allah akan mengubahnya menjadi kebaikan bagiku dan kerajaanNya. Amin

7 Peristiwa yang Akan Terjadi sampai Akhir September 2015

7 Peristiwa Penting yang Akan Terjadi Pada Akhir September 2015
maxresdefault
Apakah sesuatu yang besar akan segera terjadi dalam waktu dekat? Dalam beberapa bulan terakhir ini, orang-orang terus membicarakan semester terakhir di tahun 2015 karena beberapa alasan. Diantaranya adalah Jade helm dan kegerakan transportasi dan peralatan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya. Alasan lainnya adalah karena dalam waktu dekat gerhana bulan akan terjadi dan akhir dari siklus Shemitah pun tiba, kedua kejadian ini cukup signifikan.
Yoel 2:31 berbicara tentang gerhana bulan. “Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. “
Hal-hal lain yang tejadi tahun ini juga cukup mengundang perhatian banyak orang.
Contohnya, perkembangan situasi politik yang terjadi di Washington DC dan PBB. Buat saya, kejadian-kejadian signifikan yang terjadi dalam kurun waktu yang hampir bersamaan dalam bidang ekonomi, politik dan keagamaan bukan hanya kebetulan belaka. Apakah semua kejadian tersebut akan mengantar kita ke situasi yang lain? Apakah dunia ini akan berubah secara drastis? Hanya waktu yang dapat menjawab.
Berikut adalah 7 kunci kejadian-kejadian yang akan terjadi pada akhir September mendatang..
(1) Kira kira pada akhir Juni atau awal July tahun ini, Mahkamah Agung di Amerika Serikat akan mengeluarkan keputusan mengenai persetujuan mereka terhadap pernikahan sesama jenis. Kebanyakan orang percaya bahwa keputusan mahkamah agung tersebut akan memberikan hak konstitusional kepada 50 negara serikat untuk memberlakukannya secara bersamaan. Sebagian besar orang percaya bahwa ini adalah titik balik perubahan besar-besaran yang akan terjadi di negara ini.
 
(2) Dari 15 July sampai dengan 15 September tahun ini, Tentara militer Amerika Serikat akan mengadakan “pelatihan militer seperti militer sebenarnya” yang dikenal dengan kata “Jade Helm” ini. Lebih dari 1000 tentara AS akan mengambil bagian dalam pelatihan ini. Beberapa negara bagian yang terlibat diantaranya adalah Texas, Colorado, New Mexico, Arizona, Nevada, Utah, California, Mississippi dan Florida.
JADE HELM WILL SOON BE IN EFFECT ARM YOURSELF AND PREPARE NOW
(3) Sejak 28 July sampai dengan 28 May, Reuters melaporkan bahwa negara-negara yang tergabung dalam uni eropa diberikan waktu tenggak dua bulan untuk menetapkan undang undang “bail in”. Negara manapun yang tidak menetapkan undang-undang ini setelah batas waktu yang telah ditetapkan akan dikenakan sangsi hukum dari komisi Eropa. (Bail in: http://www.economist.com/blogs/economist-explains/2013/04/economist-explains-2) Mengapa uni eropa begitu tergesa-gesa ingin memberlakukan ketetapan ini? Apakah para petinggi di eropa sedang mengantisipasi terjadinya krisis finansial lagi dalam waktu dekat?
(4) Pada 13 September 2015, yang dalam kalender alkitabiah adalah tanggal Elul 29, merupakan hari terakhir dari tahun shemitah. Banyak orang merasa khawatir karena sudah dua kali pasar saham dunia anjlok di hari terakhir tahun shemitah pada dua siklus sebelumnya.
Pada tanggal 17 September 2001 yang lalu (yang jatuh bersamaan dengan kalender alkitabiah Elul 29), kita menyaksikan bersama kejatuhan pasar saham terbesar dalam sejarah di Amerika Serikat. Saham The Dow yang merosot sebanyak 684 poin dicatat sebagai rekor sampai siklus shemitah berikutnya .
Elul 29 siklus berikutnya terjadi pada tanggal 29 September 2008, dimana saham The Dow merosot sebanyak 777 poin, yang masih menjadi rekor kejatuhan pasar saham terbesar sampai sekarang.
 Dow Jones Industrial Average Jan 2006 - Nov 2008would personally like to add that the competition between others ...
Saat ini kita sedang mendekati akhir dari siklus Shemitah. Jadi apakah akan terjadi kejatuhan pasar saham yang lebih besar dari 2008 lalu pada 13 September 2015 mendatang? Sepertinya tidak, karena hari itu jatuh pada hari minggu. Saya dapat menjamin bahwa kejatuhan pasar saham tidak akan terjadi pada hari itu. Namun seperti yang dikatakan oleh Jonathan Cahn dalam bukunya mengenai Shemitah, terkadang pasar saham bisa anjlok bahkan sebelum tahun shemitah tersebut berakhir, atau bahkan mungkin beberapa minggu sesudah akhir dari tahun shemitah tersebut. Jadi, kita tidak melihat kepada 1 tanggal itu semata.
(5) Pada tanggal 15 September mendatang, PBB akan mengadakan sidang umum yang ke 70. Berita yang ada melaporkan bahwa Perancis hendak mengenalkan sebuah resolusi yang memungkinkan Palestina untuk memberikan pengenalan/pengakuan terhadap dewan keamanan PBB. Sampai saat ini, Amerika Serikat merupakan negara yang selalu menjadi penghalang dari resolusi tersebut, tetapi Barack Obama sudah menyiratkan bahwa hal itu mungkin akan berbeda kali ini.
(6) Dalam kurun 3 hari antara 25-27 September, PBB akan memperkenalkan sebuah agenda pembangunan baru untuk dunia ini. Beberapa menyebutnya “Agenda 21 steroid”. Agenda baru ini tidak hanya berbicara soal lingkungan namun juga ketentuan mengenai bidang ekonomi, pertanian, pendidikan dan kesetaraan gender. Pada 25 September mendatang, Paus akan terbang ke New York untuk memberikan pidato pembukaan konferensi PBB, dimana agenda baru ini akan dicetuskan.
Pope confirms he will visit Philadelphia in SeptemberPope Francis National Prayer for the Papal Visit Prayer Cards
(7) Tanggal 28 September adalah hari dimana gerhana bulan keempat terjadi, hari ini jatuh bersamaan dengan festival perayaan kemah suci (Feast of Tabernacle) yang terjadi antara tahun 2014 sampai dengan 2015. Bulan ini akan tampak sangat jelas di kota Yerusalem. Fenomena gerhana bulan telah diabaikan oleh kebanyakan orang saat ini, tetapi kita bisa melihat bahwa pola yang sama telah terjadi sebelumnya. Contohnya, gerhana bulan yang sama terjadi sebelum dan sesudah kuil orang Yahudi dihancurkan pada tahun 0070 (AD).
Tetrad - Four blood moons - 3 times in past 500 years
Mungkin tidak ada dari ketujuh hal ini yang meresahkanmu. Tapi ketika kamu mulai menggabungkan semua kejadian diatas bahkan menyadari para tokoh penting sibuk mempersiapkan diri untuk sesuatu, maka anda akan semakin mendapatkan gambaran yang jelas.
Contohnya, ketakutan akan bencana alam yang dapat menghambat kegiatan operasional secara seketika di kota New York, menyebabkan New York Fed sibuk membangun kantor satelit di kota Chicago.
Apakah “bencana alam” yang mungkin dapat menyebabkan seluruh New York Fed menghentikan kegiatan mereka?
NORAD pun memutuskan untuk kembali ke pangkalan dekat gunung Cheyenne setelah bertahun tahun. Ketiadaan pulsa elektromagnetik menjadi alasan kepindahan ini. Jika mereka hanya pindah sendiri, rasanya itu mungkin bukan persoalan besar. Tetapi mereka akan pindah dengan membawa semua kendaraan dan perlengkapan militer.
Apakah arti dari ini semua?
Sangat sulit untuk mengatakannya. Bagaimanapun, informasi yang kita miliki terbatas dan tidak sempurna sehingga tidak mudah untuk menyimpulkannya.
Tetapi yang hendak saya katakan adalah, saya percaya bahwa semester terakhir di tahun 2015 ini akan menjadi sangat signifikan. Saya yakin bahwa peristiwa2 ini akan terjadi dengan sangat cepat dan kehidupan di Amerika Serikat akan berubah secara dramatis.
transl by. Yuliana

BERSERAH PADA TUHAN – I SURRENDER

 BERSERAH PADA TUHAN – I SURRENDER TO GOD
image
“I surrender I surrender 
Lord I surrender my life 
Give it all to You 
I surrender I surrender 
Lord I surrender my life 
Give it all to You”
Dengan melihat apa yang ada saat ini, terkadang membuat kita bertanya : “Tuhan… apa yang harus aku lakukan ?
Permasalahan hidup terus berlangsung, keadaan menyulitkan…
Tuhan…. tolong….. aku ga tau harus bagaimana lagi…”
Sering kita menghadapi hal-hal seperti ini…
Satu hal adalah saat kita menyerahkan hidup kita pada Tuhan Yesus dan memberikan seluruh hati kita bagi Yesus… maka Tuhan pun akan melakukan bagianNya…
Tidak akan pernah dikecewakan atau dipermalukan orang yang berharap hanya pada Tuhan !
Sebagai pengikut Kristus kita sering disebut sebagai orang percaya. Artinya, kita adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.  BERSERAH identik dengan PERCAYA.
Lalu apa arti percaya? Tentu yang dimaksud bukanlah sekadar percaya, tetapi meliputi penyerahan yang penuh atau total kepada Tuhan. Dengan kata lain kita mempercayakan seluruh hidup dan kehidupan kita kepada-Nya. Tetapi, bagaimana dengan sikap dalam kehidupan beriman kita selama ini? Bukankah yang sering kita lakukan hanya sekadar percaya, tetapi tidak pernah mempercayakan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan? Hanya lips service saja… ?
Ketika ditanya orang, “Apakah Saudara percaya kepada Tuhan?”, dengan mantap kita menjawab, “Ya, saya percaya !” Tetapi, bagaimana ketika suatu saat ada pergumulan hidup yang menimpa kita, apakah kita juga dengan mantap mempercayakannya kepada Tuhan?  Bukankah yang sering terjadi kita malah menjadi bingung, dan kemudian mencari jalan sendiri, bahkan sering kali mencari jalan di luar Tuhan? 
Jika itu yang kita lakukan, bukankah kita sama seperti penonton sirkus berikut ini? Dalam sebuah pertunjukan sirkus, seorang pemain akrobat bertanya kepada penonton, “Saudara-saudara, percayakah Saudara kalau saya sanggup meniti kawat dari ujung sini ke ujung sana dengan naik sepeda?” Semua penonton dengan mantap berseru, “Ya, kami percaya!” Lalu, pemain itu mempertontonkan kebolehannya. Ia berhasil melewati titian kawat dengan sepedanya dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Semua penonton bertepuk tangan.
Kemudian pemain akrobat itu bertanya kepada para penonton, “Hai penonton, sekarang saya akan kembali meniti kawat ini ke ujung sana, percayakah Saudara kalau saya akan berhasil lagi?” Kembali semua penonton menjawab dengan mantap, “Ya kami percaya!” Lalu, si pemain akrobat bertanya lagi, “Kalau kalian percaya, siapa yang mau membonceng sepeda saya, meniti kawat ini dari ujung ini ke ujung yang sana?” Sampai beberapa lama ternyata tidak ada orang yang berani menerima tantangan dari si pemain akrobat.
Jika sikap beriman kita seperti itu, bukankah dapat dikatakan bahwa kita tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan, meragukan Tuhan? Dengan demikian, apakah kita layak untuk tetap dapat disebut sebagai orang-orang percaya? Maka dari itu, kalau memang kita percaya kepada Tuhan, ya serahkanlah seluruh hidup kita kepada Tuhan, percayakan segala sesuatunya dalam pimpinan Tuhan.
Pemazmur mengatakan, “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” Pemazmur sungguh yakin, bahwa perlindungan yang aman hanya akan ia temukan di dalam Tuhan. Pemazmur, Raja Daud, tidak terbebas dari masalah. Malah, ia banyak mengalami kesesakan, penderitaan, serta melewati masa-masa sukar, yang disebabkan oleh musuh-musuhnya, yang berusaha untuk menjatuhkannya.
Tetapi, melalui teladan Daud, kita mendapatkan pelajaran bahwa berserah, berarti kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan di segala keadaan, suka maupun duka, saat dalam masalah ataupun tidak, saat sakit atau sehat, di sepanjang waktu, bukan pada saat-saat tertentu saja.
Percaya kepada Tuhan berarti mempercayakan hidup kita ke dalam tangan Tuhan.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:5).
image

SIKAP YANG BENAR -TAKUT AKAN TUHAN

Takut akan Tuhan – Fear of GOD
Saya akan memulai artikel ini untuk memberikan penjelasan mengenai pentingnya “Takut akan Tuhan” karena sudah mulai memudar di saat-saat ini dan ingin menjawab para pembaca artikel berjagajaga.wordpress.com yang masih berkata,”buat apa semua artikel akhir jaman ini ? Hanya buat takut-takutin orang ? Bukannya kita anak Tuhan harus hidup damai sejahtera alias aman-aman aja ?” Playing safe ! Pengangkatan masih lama dan sebagainya…
Tujuan dari semua artikel ini adalah untuk membuat kita mengetahui keadaan jaman, saat kita tahu apa yang sedang terjadi dengan dunia, maka kita akan tahu bagaimana kita harus bersikap… apakah semakin mendekat pada Tuhan atau semakin menjauh dan memiliki kebebasan dalam hidup.. karena saat-saat ini sedang disodorkan berkat atau kutuk…. pilihlah berkat !  Dan biarlah diri kita terpacu untuk lebih intim dengan Tuhan dan semakin mencari hadiratNya vanyak melakukan doa, pujian dan penyembahan, banyak masuk menara doa agar kita berkenan menjadi MempelaiNya yang kudus dan tak bercacat cela, serta berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat… menjadi manusia baru yang dipenuhi janji-janji Allah dan kekudusan yang murni… tanpa motivasi dan tanpa agenda…. it’s all about Jesus…
Karena itu saya akan mengetengahkan banyak ayat Alkitab yang merujuk kepada takut akan Tuhan serta janji-janji Tuhan yang berhubungan dengannya. Bacalah dengan saksama:
Mazmur 34:9
“Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak kekurangan orang yang takut akan Dia!”
Mazmur 34:7
“Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”
Mazmur 112:1-2
“Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya, Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati.”
Mazmur 25:12
“Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.”
Mazmur 25:14
“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”
Mazmur 31:19
“Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orangyang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!
Mazmur 33:18
“Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
Mazmur 85:9
“Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orangyang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.”
Mazmur 103:11
“Tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia”
Mazmur 103:13
“Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”
Mazmur 103:17
“Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,”
Mazmur 111:4-5
“Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang. Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.”
Mazmur 115:13
“[Ia]memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.
Mazmur 128:1-4
“Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.”
Mazmur 145:19
“ Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.”
Amsal 10:27
“Takut akan TUHAN memperpanjang umur”
Amsal 14:26
“Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.”
Amsal 14:27
“Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.”
Amsal 15:33
“Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.”
Amsal 16:6
“Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.”
Amsal 19:23
“Takut akan Allah mendatangkan hidup, maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.”
Amsal 22:4
“Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.”
Amsal 23:17
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapitakutlah akan TUHAN senantiasa.”
Pengkhotbah 8:12-13
“Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya. Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah.
Pengkhotbah 12:13
“Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Saya percaya melalui ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa apa yang akan kita pelajari sekarang adalah topik pembahasan yang sangat penting. Apakah arti takut akan Tuhan sehingga kepada orang-orang yang melakukannya diberikan begitu banyak janji? Apa arti “takut akan Tuhan” sesungguhnya? Apakah perasaan takut, atau ngeri akan gagasan tentang Tuhan? Apakah subjek “takut akan Tuhan” ini sudah tidak berlaku pada zaman ini karena sekarang kita adalah anak-anak Tuhan? Lebih jauh lagi, bukankah surat 1 Yohanes mengatakan bahwa di dalam kasih tidak ada ketakutan? Bila demikian, mungkinkah “takut akan Tuhan” hanya berlaku pada zaman Perjanjian Lama? Tujuan artikel ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
1. Takut akan Tuhan: bukan perasaan hormat yang sepele, bukan pula sebuah ketakutan
Bergantung pada latar belakangnya, ada orang-orang yang menganggap takut akan Tuhan adalah semacam perasaan ngeri atau ketakutan terhadap Tuhan. Yang lain menganggapnya sebagai perasaan hormat yang sepele, seperti rasa hormat yang misalnya mereka tunjukkan kepada kolega. Ada juga orang yang sama sekali tidak mengerti apa itu takut akan Tuhan karena menganggap hal itu tidak lagi relevan untuk zaman sekarang yang merupakan zaman anugerah. Semua cara pandang itu tidak benar !
Kita mulai dari perasaan hormat yang sepele: rasa hormat yang ada di antara dua makhluk yang setara tidak sama dengan rasa hormat terhadap Yang Maha Tinggi. Dalam sebuah kerajaan, seseorang tidak menghormati rajanya dengan cara yang sama seperti ia menghormati rekan kerjanya. Bahkan, sekalipun ia telah memiliki keberanian penuh di hadapan takhta raja, sebagaimana kita, yang melalui darah Kristus telah memiliki keberanian di hadapan takhta Allah, bahkan seandainya pun ia adalah seorang anak Raja, sebagaimana kita melalui iman, tetap saja ia hanyalah sebuah subjek di hadapan Raja. Kepada semua Raja, apalagi Raja di atas segala raja, penghormatan penuh wajib kita berikan. Dengan kata lain, fakta bahwa kita adalah anak Raja bukan berarti kita boleh menghampiri Raja tanpa disertai rasa hormat yang mendalam terhadap-Nya, yang adalah Allah Yang Maha Tinggi; juga jangan menghampiri-Nya dengan rasa hormat seadanya, seperti rasa hormat terhadap orang lain yang setara dengan kita.
Di sisi lain, seorang anak raja tidak akan menghadap raja dengan cara yang sama seperti seorang asing lakukan. Seorang anak raja akan menghampiri raja bukan dengan perasaan ngeri atau ketakutan, melainkan dengan keberanian dan keyakinan, karena tahu bahwa Dia adalah Bapanya yang Penuh Kasih.
Pada saat yang sama, seperti yang telah dipaparkan di atas, ia juga harus menghampiri raja dengan rasa hormat yang mendalam karena mengerti bahwa ia bukan sedang menghadapi rekannya melainkan Bapa, yang adalah Allah yang Maha Tinggi, Tuhan di atas segala tuhan dan Raja di atas segala raja. Dengan kata lain, fakta bahwa kita adalah anak Raja, seharusnya membuat kita mengerti bahwa makna takut akan Tuhan di sini tidak seharusnya dimengerti sebagai sebuah teror, semacam perasaan ketakutan kepada Raja. Justru, takut akan Tuhan seharusnya dimengerti sebagai rasa hormat yang sangat dalam, rasa hormat tertinggi yang selayaknya diberikan seorang anak kepada Bapa yang teramat dikasihinya, yang juga merupakan Pencipta Segala Sesuatu, Allah Yang Maha Tinggi.
Setelah penjelasan di atas, mari kita melihat beberapa ayat yang memaparkan tentang keagungan Allah dan ayat-ayat yang berhubungan dengan takut akan Tuhan. Saya menggunakan ayat-ayat ini untuk menunjukkan keagungan dan kebesaran Allah dan bukan untuk menganjurkan agar orang-orang kristiani menghampiri Allah dengan perasaan ngeri atau ketakutan. Seperti yang telah dijelaskan di atas dan seperti yang akan lihat lebih jauh, takut akan Tuhan bukan berarti ketakutan kepada Tuhan. Saya percaya di zaman kita sekarang, di mana Yesus Kristus telah menjembatani keterpisahan antara Allah dan manusia, takut akan Tuhan berarti kita menghampiri Dia seperti seorang anak menghampiri Bapa (dengan keberanian dan tanpa rasa takut kepada-Nya) dan sebagai seorang yang menghadap Allah Yang Maha Tinggi (dengan rasa hormat terdalam). Mari kita memulai dari Yeremia 10:6-7:
Yeremia 10:6-7
“Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya TUHAN! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. Siapakah yang tidak takut kepada-Mu, ya Raja bangsa-bangsa?”
dan Wahyu 15:4
“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu?”
dan Yeremia 5:22-24
“Masakan kamu tidak takut kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gemetar terhadap Aku? Bukankah Aku yang membuat pantai pasir sebagai perbatasan bagi laut, sebagai perhinggaan tetap yang tidak dapat dilampauinya? Biarpun ia bergelora, ia tidak sanggup, biarpun gelombang-gelombangnya ribut, mereka tidak dapat melampauinya! Tetapi bangsa ini mempunyai hati yang selalu melawan dan memberontak; mereka telah menyimpang dan menghilang. Mereka tidak berkata dalam hatinya: Baiklah kita takut akan TUHAN, Allah kita, yang memberi hujan pada waktunya, hujan pada awal musim maupun hujan pada akhir musim, dan yang menjamin bagi kita minggu-minggu yang tetap untuk panen.
Mazmur 33:6-9
“Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam bendungan, Ia menaruh samudera raya ke dalam wadah. Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.”
ALLAH MENCIPTAKAN KITA DAN SELURUH ALAM SEMESTA. SEGALA SESUATU BAIK YANG TERLIHAT MAUPUN TIDAK, DICIPTAKAN OLEH ALLAH SENDIRI. Dia adalah Bapa kita dan Tuhan kita. Dia adalah Allah Yang Maha Tinggi. Pengetahuan akan Firman Tuhan tanpa disertai rasa takut serta hormat mendalam terhadap keagungan Allah hanya akan menjadi pengetahuan di otak saja dan membuat orang menjadi sombong (1 Korintus 8:1). Sebagaimana yang Amsal katakan:
Amsal 2:1-5
“Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.”
Hanya bila Firman Tuhan tinggal di dalam kita, dan menjadi bagian dari hati kita, barulah kita akan mengerti tentang takut akan Tuhan. Lebih jauh lagi, bila kita tidak memiliki rasa hormat yang dalam terhadap Yang Maha Tinggi, maka pengetahuan apa pun yang kita miliki tentang Kitab Suci, bilamana tidak disimpan dalam hati kita atau hanya sekadar pengetahuan di kepala saja, tidak akan menghasilkan buah dan pada akhirnya hanya akan memimpin kepada kesombongan.
2. Keberanian dan takut akan Tuhan dalam Perjanjian Baru
Sebuah cara pandang yang dianut oleh beberapa orang baik secara implisit maupun eksplisit tentang takut akan Tuhan adalah bahwa takut akan Tuhan tidak diperlukan lagi setelah karya penebusan Tuhan Yesus Kristus. Namun, hal itu tidak benar ! Berikut ini beberapa bagian dalam Perjanjian Baru yang berbicara tentang takut akan Tuhan:
Kisah Para Rasul 9:31
“Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup DALAM TAKUT AKAN TUHAN. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.”
I Petrus 2:17
“Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, TAKUTLAH AKAN ALLAH.”
II Korintus 7:1
“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita DALAM TAKUT AKAN ALLAH.”
Kolose 3:22
“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena TAKUT AKAN TUHAN.”
Kornelius, orang bukan Yahudi pertama, yang rumahnya dipakai untuk pengabaran Injil, adalah seorang yang takut akan Tuhan, sebagaimana yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 10:1-2:
Kisah Para Rasul 10:1-2
“Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya TAKUT AKAN ALLAH dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
dan sebagaimana yang Petrus katakan dalam Kisah Para Rasul 10:34-35
Kisah Para Rasul 10:34-35
“Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. SETIAP ORANG DARI BANGSA MANAPUN YANG TAKUT AKAN DIA DAN YANG MENGAMALKAN KEBENARAN BERKENAN KEPADA-NYA.”
Seperti yang kita baca, takut akan Tuhan terdapat juga di dalam Perjanjian Baru. Namun pada saat yang sama, saya berpikir – sebagaimana yang saya paparkan di atas – bahwa ada perbedaan sangat besar antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Oleh karena karya penebusan Tuhan Yesus Kristus, sekarang kita memiliki jenis relasi yang sangat berbeda dengan Allah. Jenis relasi yang berbeda ini harus menjadi bahan pertimbangan tatkala kita mencoba memahami arti takut akan Tuhan.
Melalui contoh yang telah kita gunakan di atas, dalam sebuah kerajaan terdapat perbedaan sangat besar antara orang luar dan anak Raja. Orang luar dan anak tidak menghampiri Raja dengan cara yang sama. Orang luar mungkin menghampiri Raja dengan perasaan ngeri akan keagungan-Nya atau karena ia tidak mempunyai relasi dengan Raja selain ia sebagai sebuah subjek saja. Berbeda dengan anak. Anak menghampiri Bapa dengan keberanian, tanpa merasa takut kepada-Nya, seperti seperti anak kecil yang menghampiri Bapanya yang penuh kasih. Inilah pula yang Kitab Suci katakan tentang bagaimana kita seharusnya menghampiri takhta Allah:
Ibrani 4:14-16
“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”
Kita menghampiri takhta kasih karunia dengan penuh keberanian. Ini bukan karena kehebatan kita, tetapi karena Tuhan Yesus Kristus, yang telah menjembatani keterpisahan antara kita dengan Allah, sehingga semua orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dapat menjadi anak-anak Allah (1 Yohanes 5:1). Seperti juga yang dikatakan dalam 1 Yohanes 4:18-19:
“Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
Bila kita mengasihi Allah, kita tidak akan ketakutan terhadap-Nya karena ketakutan dan kasih tidak dapat berjalan seiring. Namun, sekali lagi, kita pun tidak boleh menghampiri Allah dengan sikap yang sama seperti kita menghampiri sesama, yang mungkin hanya dengan sedikit saja rasa hormat, juga jangan menghampiri Allah tanpa menyadari akan keagungan-Nya. Sekali lagi, janganlah menghampiri Allah dengan ketakutan. Bila kita datang kepada-Nya dengan ketakutan maka kita tidak mengasihi Dia sebagaimana seharusnya, karena di dalam kasih tidak ada ketakutan. Jadi, seperti yang kita telah bahas, takut akan Tuhan berarti kita menghampiri-Nya seperti seorang anak menghampiri Bapanya (dengan keberanian, tanpa rasa takut) dan dengan kesadaran bahwa Dia adalah Allah Yang Maha Tinggi (dengan segenap rasa hormat).
3. Takut akan Tuhan: melakukan kehendak-Nya
ila kita renungkan pembahasan di atas lebih lanjut, bagaimanakah mungkin seseorang dapat berjalan di dalam kehendak Tuhan apabila ia tidak takut akan Tuhan dan bagaimana mungkin seseorang takut akan Tuhan bilamana ia tidak melakukan kehendak-Nya. Maka, takut akan Tuhan berarti melakukan kehendak-Nya; berarti pula kita mau mengambil sebuah langkah iman untuk melakukan apa yang Tuhan katakan bahkan ketika kita tidak mengerti apa yang akan terjadi atau ketika kita belum dapat melihat gambaran utuhnya.
Mereka yang takut akan Tuhan pasti rindu melakukan kehendak Tuhan. Apa pun yang Bapa katakan, bagi mereka adalah sesuatu yang paling bernilai dan sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar oleh karena perkataan itu berasal dari mulut Bapa sendiri. Jadi, takut akan Tuhan; hormat yang mendalam kepada Tuhan dan kehendak-Nya; serta ketaatan kepada Tuhan dan kehendak-Nya berjalan beriringan satu dengan yang lain. Karena, di dalam sebuah keluarga apabila anak-anak tidak mau mematuhi ayahnya, bukankah berarti mereka pun tidak menghormatinya? Mungkin mereka menghampiri Bapa hanya untuk memperoleh sesuatu dari-Nya, dan bukan karena mereka sungguh-sungguh mengasihi atau menghormati-Nya.
Seandainya mereka mengasihi-Nya, mereka akan menyimpan kehendak-Nya di dalam hati mereka dan melakukan kehendak-Nya itu. Sayangnya, ada banyak orang kristiani seperti ini: mereka menghampiri Tuhan hanya ketika membutuhkan sesuatu sembari menjalani kehidupan di dunia ini sama seperti yang dunia lakukan. Jelas sekali sikap seperti ini harus berubah. Daripada menghampiri Tuhan dengan sikap seperti itu, seharusnyalah kita memperdalam relasi kita dengan Tuhan, mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Sebagaimana Filipi 2:5-11 katakan tentang Tuhan Yesus Kristus yang adalah teladan bagi kita:
Filipi 2:5-11
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Alkitab menasihatkan agar kita memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Tuhan Yesus Kristus. Pikiran dan perasaan seperti apa yang dimaksud? Pikiran dan perasaan ketaatan, bahkan sampai mati. Pikiran dan perasaan “bukan kehendakku, tetapi kehendak-Mulah yang terjadi” (Lukas 22:42).
Poin yang ingin saya sampaikan dari pembahasan di atas adalah bahwa kita tidak dapat benar-benar berkata bahwa kita takut akan Tuhan apabila kita tidak melakukan kehendak-Nya. Pada kenyataannya, melakukan kehendak Tuhan adalah sama dengan mengasihi Tuhan. Seperti yang Dia sendiri katakan:
Yohanes 14:23-24
“Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.”
Kita tidak dapat berkata bahwa kita mengasihi Tuhan apabila tidak menuruti firman-Nya. Demikian pula, saya percaya bahwa, kita pun tidak dapat berkata bahwa kita takut akan Tuhan apabila kita tidak melakukan kehendak-Nya.
Jadi, sebagai kesimpulan bagian ini, takut akan Tuhan berarti juga ketaatan kepada Tuhan. Takut akan Tuhan berarti menyimpan dan melakukan kehendak-Nya apa pun yang terjadi. Takut akan Tuhan dalam satu kalimat singkat adalah: berpegang kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dengan penghargaan kita yang tertinggi terhadap-Nya.
4. Kesimpulan
Kita memulai artikel ini dengan memperlihatkan berbagai berkat bagi mereka yang takut akan Tuhan. Sungguh sulit menemukan topik lain dalam Alkitab yang mengandung begitu banyak janji: baik umur panjang, kemakmuran, keselamatan dan masih banyak janji lain yang tersedia bagi mereka yang takut akan Tuhan.
Kemudian, kita telah mencoba mendefinisikan apa arti takut akan Tuhan dan mengerti dengan jelas bahwa takut akan Tuhan bukan rasa hormat yang sepele, seperti rasa hormat terhadap orang lain yang setara dengan kita, juga bukan ketakutan atau perasaan ngeri kepada-Nya. Sebaliknya, takut akan Tuhan adalah rasa hormat teramat mendalam yang selayaknya kita persembahkan kepada BAPA, kepada TUHAN, kepada ALLAH, kepada PENCIPTA SEGALA SESUATU.
Akhirnya, kita memahami dengan jelas bahwa tidak ada takut akan Tuhan tanpa melakukan kehendak-Nya. Dengan kata lain, siapa pun yang takut akan Tuhan pastilah melakukan kehendak-Nya. Orang-orang yang tidak takut akan Tuhan tetapi hanya ingin memuaskan keinginan dagingnya, mereka pun pastilah tidak melakukan kehendak-Nya atau melakukannya hanya ketika ingin saja, tergantung bagaimana situasi dan kondisinya.
Untuk menutup artikel ini, mari kita perhatikan petunjuk dari Pengkhotbah berikut ini:
Pengkhotbah 12:13
“Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.”
Berjaga-jagalah !

ANAK TUHAN ATAU ANAK AKHIR JAMAN ?

ANAK TUHAN atau ANAK DUNIA di AKHIR JAMAN ?
image
Prinsip Alkitabiah Mendidik Anak di Akhir Jaman
“Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun” (Ulangan 6:6-7).
Semua orang tua berkewajiban mendidik dan mengajar anak-anak mereka agar hidup benar dan takut akan Tuhan dan dikemudian hari mereka menjadi alat-alat Tuhan untuk menjalankan agenda kerajaan Allah di dunia. Namun sebelum orang tua mengajar anak-anaknya, mereka terlebih dahulu menguasai hikmat Firman Tuhan dan hidup selaras dengan Alkitab sehingga prinsip hikmat ini tercermin dalam karakter orang tua.
Sebagai Orangtua, Ada 9 Prinsip yang Harus Diajarkan Kepada Putra-putri kita:
● Ajarlah Anak Anda untuk Takut akan Tuhan !!!
Amsal 1:7 berkata, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal 9:10 Mengulang tema ini: Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian. Takut akan Tuhan adalah dasar yang sejati dari hikmat yang perlu diajarkan kepada anak-anak kita. Kesuksesan mendidik anak sebenarnya dimulai dengan menanamkan rasa takut akan Tuhan secara tepat di dalam diri anak anda.
● Rasa takut kepada Tuhan memiliki dua aspek :
– Aspek pertama adalah penghormatan.
Ini adalah kekaguman yang suci akan kekudusan mutlak dari Tuhan. Di dalamnya tercakup rasa hormat dan pemujaan yang menghasilkan rasa takut ketika berhadapan dengan Tuhan. Saat kita berdoa, sikap kita saat kita ke gereja, saat menyembah, dan masih banyak lagi.
– Aspek kedua adalah rasa takut akan apa yang tidak disukai Tuhan. Tidak berani untuk menyakiti hati Tuhan. Iman sejati mengakui kedaulatan Tuhan untuk menegur, menghukum, menghakimi. Oleh sebab itu, di hadapan Tuhan, hikmat yang benar berirama dengan takut dan gentar yang kudus, sehat dan penuh pengertian.
Sejak usia dini, ajarlah anak anda bahwa dosa adalah sebuah kejahatan besar yang menentang Tuhan yang kudus. Ajarlah mereka bahwa Tuhan tidak berpura-pura, dan mereka akan menuai akibat pahit dari semua dosa yang ditaburnya. Tanamkan dalam diri mereka suatu rasa takut akan Tuhan yang sehat. Tanpa rasa takut seperti itu, pertobatan sejati bahkan tidak mungkin terjadi. Perlihatkan mereka contoh hasil akhir akibat dari dampak buruk yang mereka akan alami. Sehingga mereka menjadi sadar dan jera.
● Ajarlah Anak Anda untuk menjaga pikiran mereka !
Berikut ini adalah sebuah prinsip yang harus lebih banyak ditekankan oleh orang tua, terutama di dalam era internet. Amsal 4:23 berkata, “jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Firman Tuhan berbicara mengenai hati sebagai tempat kedudukan, baik emosi maupun pikiran. Kata ini sering digunakan sebagai sinonim pikiran. “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia (Amsal 23:7).
 Serangan gencar yang besar melawan pemikiran yang datang dari berbagai kubu: televisi, radio, film, musik, internet !!!
Jadi tugas orang tua jelas sangat berat. Orang tua sanggup, dan harus melindungi anak-anak dari keterbukaan terhadap aspek yang paling buruk dari dunia hiburan modern dan media. Pantaulah apa yang mereka lihat dan dengar. Jangan biarkan mereka sendirian menjelajah internet. Jangan serahkan remote televisi ke tangan mereka dan kemudian anda meninggalkan ruangan.
Sadari juga bahwa anda tidak dapat mengajar anak anda untuk menjaga hati dan pikiran mereka semata-mata dengan berupaya melindungi mereka dari pengaruh jahat yang datang dari luar. Anda juga harus melatih mereka untuk bertindak bijaksana dan dapat membedakan yang benar dan yang salah. Anda juga harus mengajar mereka bagaimana memupuk pemikiran yang sehat ! Penting sekali !
Seperti yang ditulis oleh rasul Paulus, Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap di dengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi 4:8). Karena itu orang tua mempunyai tugas dalam program pembentukan pikiran anak-anak mereka dengan kebenaran, kebaikan, kesetiaan, kejujuran. Semua itu merupakan bagian dari pengajaran bagi anak-anak kita untuk menjaga pikiran mereka.
Perhatikan apa yang anak kita tonton, hati-hati dengan penyesatan pada film anak-anak saat-saat ini. Seperti film disney yang penuh dengan penyisipan akan hal-hal magic, iluminati, simbol-simbol antichrist. ( contoh: http://illuminatisymbols.info/disney-subliminal-messages/ )
Banyak roh-roh yang ingin direkam pada otak anak kita saat mereka menontonnya… baik roh kekerasan, roh seksual pada anak, roh ilmu hitam… seperti minion film terbaru yang sisipi oleh iluminati, productionnya saja sudah ilumination production. Ceritanya mengenai : mereka sudah ada sejak jaman dunia diciptakan ( alias iblis ). Mereka berusaha mencari pemimpin yang keji dan jahat… menemukan pemimpin jahat tersebut mudah tapi mempertahankannya itu yang sulit bagi mereka ( iluminati, skull&bones, freemason, dll)… lalu mereka menemukan pemimpin yang batu yang keji dan jahat yang dapat memimpin mereka (alias sosok antichrist muncul di akhir jaman) dan mereka menemukannya di amerika…. apakah cerita ini kebetulan ? Atau hanya rekayasa mereka ? Hmmm…. jadilah bijaksana !
Masih banyak lagi….
image
● Ajarlah anak anda untuk menaati orang tua
Seruan pertama yang langsung ditujukan kepada putranya di dalam kitab Amsal adalah: hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu” (Amsal 1:8), dan berikut ini merupakan peringatan yang jelas bagi anak yang suka membangkang: Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan di patuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali (Amsal 30:17). Orang tua harus mengajar ketaatan kepada anak mereka. Ini merupakan salah satu tanggung jawab orang tua yang paling mendasar dan jelas. Jika kita ingin membesarkan sebuah generasi anak-anak yang bertekad untuk hidup dalam kebenaran, mereka harus mulai dengan mempelajari bagaimana menaati orang tua mereka.
Mendidik anak mencakup disiplin, dan jika diperlukan, hukuman dan peringatan. Orang tua yang gagal untuk menegur ketidaktaatan anak menunjukkan orang tua yang kekurangan kasih. “Siapa yang tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya, tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya (Amsal 13:24). Dengan kata lain, hukuman yang pantas bukan semata-mata memberi ganjaran terhadap kesalahan tetapi benar-benar demi kepentingan yang terbaik dari sang anak. Hukuman tidak diberikan sebagai pembalasan tetapi sebagai penolong untuk pertumbuhan anak, sesuatu yang mendidik dan menguatkan anak.
Hukuman berguna untuk menolong memenuhi pikiran anak dengan hikmat. Hukuman mengusir kebodohan dari hati mereka. Selain itu juga dapat membebaskan mereka dari kesengsaraan akibat dosa dan termasuk neraka. Hukuman juga harus tegas dan tidak berubah-ubah.
Alkitab berkata: “hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya (Amsal 19:18). Jangan mengubah-ubah displin dan jangan bersikap sangat lemah  sehingga anda menjadi lunak secara berlebihan. Teguran harus kukuh dan teguh, kalau tidak teguran itu tidak akan berhasil. “Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya” (Amsal 29:15).
● Ajarlah anak anda untuk memilih teman mereka.
Salomo menulis, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang” (Amsal 13:20). Orang tua harus serius dalam hal ini. Jika anda tidak menolong anak anda untuk memilih, dan membantu mereka belajar memilih bagi diri mereka sendiri, persahabatan yang benar, maka pergaulan yang salah tidak terelakkan lagi akan memilih mereka. Oleh sebab itu, tanggung jawab untuk mengajar anak anda bagaimana memilih teman mereka secara bijaksana merupakan suatu elemen dasar mendidik anak secara alkitabiah dengan sukses.
Rasul Paulus menulis, “janganlah kamu sesat, pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Korintus 15:33). Dan pengaruh buruk di antara teman mereka menciptakan bahaya yang mematikan. Ingat ! Sedikit ragi (pengaruh) mengkhamiri seluruh adonan” (1 Kor.5:6). Anda harus mengajar mereka untuk memilih teman pergaulan mereka dengan bijaksanan. Teman sebaya yang takut akan Tuhan.
● Ajarlah anak anda untuk mengendalikan nafsu mereka.
Jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai sejahtera bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni (2Timotius 2:22) Jelas sekali Rasul Paulus berbicara mengenai nafsu orang muda. Orang tua yang bijaksana akan menyadari bahwa semua remaja mengembangkan hasrat yang kuat yang dapat memimpin mereka pada tragedi kecuali mereka belajar mengendalikan nafsu mereka. Ajarlah anak anda bahwa satu-satunya tempat yang tepat menemukan kepuasan bagi hasrat seksualnya adalah pada pasangan hidupnya sendiri (suami atau istri mereka, bila mereka menikah nanti).
Orang tua, janganlah lakukan seperti yang diperbuat Salomo. Ajarkanlah pelajaran ini kepada anak anda, baik melalui perilaku maupun perintah anda.Tunjukkanlah kepada mereka melalui cara anda memperlakukan pasangan anda dan melalui ucapan anda satu sama lain bahwa kepuasan yang sesungguhnya hanya ditemukan di dalam perjanjian pernikahan.
● Ajarlah anak anda untuk menjaga perkataan mereka.
Amsal 4:24, Salomo mengatakan kepada putranya, buanglah mulut serong daripadamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik daripadamu. Orang tua perlu mendidik anak mereka agar menjaga perkataan mereka. Perkatakanlah kebenaran. Berbicaralah mengenai apa yang bermanfaat, bukan yang melukai orang lain. Dan pertahankanlah perkataan Anda agar senantiasa murni. Dan simaklah peringatan khusus dari Amsal 10:11: “Mulut orang benar adalah sumber kehidupanOrang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia di kenanNya”.
Satu pelajaran yang selalu ditekankan berulang kali pada anak kita adalah betapa penting untuk mengatakan hal yang benar. Berikut ini ada pelajaran penting yang lain tentang menjaga perkataan anda, Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. (Amsal 10:19). Ajarlah anak anda bahwa seringkali lebih bijaksana untuk tidak berbicara.
● Ajarlah anak anda untuk merampungkan pekerjaan mereka
Hampir setiap orang akan bekerja keras, atau tampak bekerja keras, ketika bos sedang mengawasi. Tetapi semut bekerja keras meskipun tidak mempunyai pengawas. Ajarlah anak anda bekerja berdasarkan dorongan dari diri sendiri jika mereka ingin sukses di dalam hidupnya. Apakah anak anda mengetahui bagaimana membuat rencana dan bekerja demi kebutuhan masa depan mereka? Ini merupakan pelajaran penting  lain yang harus diajarkan oleh orang tua bijaksana kepada anak-anak mereka. Bila tidak anak-anak kita akan bertumbuh menjadi pemalas. Seorang pemalas adalah orang yang tidak rajin. Dia melakukan apa yang disenanginya dan menunda apa yang dirasa tidak menyenangkan.
● Ajarlah anak anda untuk mengatur uang mereka. Amsal 3:9-10.
muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. Dengan kata lain, jika anda bermurah hati kepada Tuhan, Dia akan bermurah hati kepada Anda. Jadi muliakanlah Tuhan dengan harta Anda.
Ini adalah peraturan pertama dari penataan keuangan. Penghasilan pertama adalah milik Tuhan. Dan bukan saja penghasilan pertama, tetapi semua harta kepunyaan kita harus digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin putra dan putri anda mengenal kepenuhan berkat Tuhan, ajarlah mereka bagaimana memberi dengan murah hati kepada Tuhan, dan ajarlah mereka bagaimana menggunakan harta mereka untuk memuliakan Dia.
● Ajarlah Anak Anda untuk mengasihi sesama mereka
Akhirnya, ajarlah anak anda untuk mengasihi sesama mereka. Ajar mereka untuk menghargai kebaikan dan kemurahan dan belas kasihan: Janganlah menahan kebaikan daripada orang-orang yang berhak menerimanya  padahal engkau mampu melakukannya. Yesus mengatakan bahwa perintah untuk mengasihi sesama manusia merupakan hukum terbesar kedua di dalam seluruh hukum (Mat 22:39). Tentu saja hukum yang terbesar adalah ulangan 6:5: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
Inilah kewajiban orang tua. Orang tua, jika anda gagal mengajar anak anda untuk takut akan Tuhan, iblis akan mengajar mereka untuk membenci Tuhan.
Bila anda gagal mengajar mereka untuk menjaga pikiran mereka,  iblis akan mengajar  mereka untuk memiliki pikiran yang jahat, jika anda gagal mengajar untuk menaati orang tuanya , iblis akan mengajar mereka untuk memberontak  dan menghancurkan hati orang tua mereka, bila anda gagal mengajar mereka memilihkan teman pergaulan untuk mereka, iblis akan memilihkan teman untuk pergaulan mereka, jika anda gagal mengajar untuk mengendalikan hawa nafsu mereka, iblis akan mengajar mereka bagaimana memuaskan hawa nafsu mereka, Jika anda gagal mengajar mereka untuk menjaga perkataan mereka, iblis akan mengisi mulut mereka dengan perkataan najis dan sebagainya. Kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar bagi generasi ini dan generasi yang akan datang.
Marilah kita berjaga-jaga dan memiliki hikmat dalam mendidik anak-anak mengenai kebenaran Firman Tuhan agar siap untuk pengangkatan yang akan segera terjadi.
image
   
 WA ALLAH  
BY :DEMAKA TABUNI
REPORT THIS AD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.