Tolikara adalah jantung papua.

IMG-20160328-WA0007

“Tolikara adalah jantung Papua. Membangun Tolikara secara baik sama dengan membangun Papua secara baik pula, karena Tolikara terletak persis di tengah-tengah Provinsi Papua.”

Guna mewujudkan efektivitas pembangunan di Kabupaten Tolikara, sejak tahun 2012 Bupati Usman G. Wanimbo, SE., M.Si menetapkan empat wilayah pusat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tolikara dengan moto: “Tolikara Masa Depan Papua”.  Keempat wilayah tersebut berpusat di empat distrik tertua yakni Distrik Karubaga, Distrik Kanggime, Distrik Bokondoni, dan Distrik Enggiam.
Keseriusan Bupati Usman dalam kebijakan penguatan distrik tersebut terbukti efektif ketika pembangunan dalam berbagai sektor di hampir setiap distrik di Kabupaten Tolikara kian maju saat ini. Diantaranya, kemajuan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
“Dari segi geografis, Kabupaten Tolikara terletak persis di tengah-tengah Provinsi Papua sehingga boleh dikatakan Tolikara adalah jantungnya Papua. Jadi membangun Tolikara secara baik itu berarti kita mempersiapkan masa depan Papua yang baik. Dan saat ini banyak kemajuan di semua distrik di Tolikara. Dalam bidang pertanian misalnya, Tolikara menjadi sangat subur saat ini, beda dengan beberapa tahun lalu,” terang Bupati Usman saat ditemui belum lama ini.
Kemajuan pembangunan di tingkat distrik dibenarkan para kepala distrik. Kepala Distrik Kondoga, Karmin Kogoya misalnya menjelaskan kemajuan dalam sekrot pertanian saat ini. Karmin menjelaskan, dahulu masyarakat bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Karmin mengambil contoh tentang penanaman kopi. Dikatakannya, dahulu masyarakat hanya menanam di sekitar pekarangan rumah dan ditebang kembali karena mereka belum mengerti baik manfaatnya untuk mendatangkan uang. Namun kemajuan mulai terlihat saat ini seiring kebijakan memajukan pembangunan dalam setiap sektor di tingkat distrik.
“Sekarang saya sudah ubah cara pandang masyarakat. Saya terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan tanah di Tolikara yang subur ini sebagai sumber penghidupan. Kami bimbing mereka dalam mengolah tanah ini, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan ekonomi,” jelasnya.
Di tengah geliat kemajuan pembangunan tersebut, belum lama ini Bupati Usman membuat beberapa terobosan positif dalam meningkatkan pembangunan di seluruh Tolikara, yakni; menyelenggarakan musrenbang tingkat distrik, menyerahkan dana bantuan secara langsung, dan membangun kantor kas Bank Papua di tingkat distrik.
IMG-20160328-WA0001
Musrenbang Tingkat Kampung
Musrenbang Tingkat Distrik berlangsung di empat pusat wilayah pembangun Kabupaten Tolikara. Menurut Bupati Usman, kebijakan melaksanakan Musrenbang ini dinilai sangat penting mengingat pembangunan dapat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat jika aspirasi masyarakat terkait pembangunan digodok dari tingkat bawah. Salah satunya terlihat ketika Bupati Usman bersama menghadiri Musrenbang Tingkat Distrik yang berlangsung di Distrik Bokondini pada akhir Maret 2016.
Bupati Usman dalam sambutannya saat itu mengatakan, Musrenbang Tingkat Kabupaten sudah sering dilakukan dan sudah menjadi rutinitas Pemerintah Kabupaten Tolikara selama ini. Namun baru kali ini pemerintah Kabupaten Tolikara menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Distrik.
“Padahal melalui Musrembang Tingkat Distrik,  Pemerintah Daerah terutama instansi terkait bisa mengetahui sejauh mana program-program pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat di berbagai bidang, baik yang sudah dibangun maupun belum dibangun. Karena itu Pemerintah Kabupaten Tolikara merasa penting dilakukannya Musrenbang Tingkat Distrik guna menjaring aspirasi masyarakat Kampung,” terang Bupati Usman.
Bupati Usman juga berharap, seluruh masyarakat yang mengikuti musrembang kali ini, dapat menyampaikan aspirasinya terkait pembangunan di Distrik masing-masing. Aspirasi tersebut terkait semua bidang pembangunan yang sudah, sedang dan akan dilakukan di tingkat distrik.
“Aspirasi yang disampaikan masyarakat tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam penyusunan berbagai bidang program pembangunan ke depan. Karena, baru kali ini Pemerintah Kabupaten Tolikara menggelar Musrenbang tingkat Distrik di Distrik Bokondi ini. Di tahun-tahun mendatang kegiatan Musrembang tingkat Distrik akan terus dilaksanakan seperti  ini,” tambahnya.
Sementara itu kepala Bappeda Kabupaten Tolikara, Samuel Kogoya, SH., M.Si dalam laporan pengantar Musrenbang Tingkat Distrik mengatakan, selama ini pihaknya sering menurunkan personil Bappeda ke Distrik – Distrik untuk mendata semua hasil pembangunan.
“Pendataan yang kami lakukan selama ini memang membutuhkan personil lebih banyak. Selain itu membutuhkan waktu lebih lama sehingga menyulitkan kami. Karena itu kami merasa Musrembang tingkat Distrik yang dilakukan tahun ini 2016 ini sangat penting,” tuturnya.
Karena melalui Musrenbang lanjutnya, pihaknya bisa menerima berbagai usulan terkait pembangunan dan pelayanan pemerintahan di masing-masing Distrik. Senada Bupati Usman, ia juga mengatakan di tahun-tahun mendatang akan dilaksanakan Musrenbang serupa di beberapa tempat.
Untuk diketahui, Musrenbang yang berlangsung di Bokondini tersebut ditanggap secara antusias oleh masyarakat dan para kepala distrik melalui usulan-usulan yang mereka sampaikan. Kepala Distrik Bokondini misalnya, ia mengusulkan agar pelayanan listrik perlu ditingkatkan karena Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro PLTMH selama setahun ini tidak berfungsi baik.
“Selain itu, jalan Bokondini-Wamena harus segera diaspal dan beberapa jembatan yang belum di bagun segera dibangun,” pintanya.
Distrik lain juga minta pembangunan yang hampir sama, setelah menyampaikan tentang beberapa persoalan yang terjadi di daerahnya masing-masing. Misalnya tenaga kesehatan dan guru yang jarang hadir di tempat tugas.
Serahkan Dana Bantuan Secara Langsung
Angin segar pembangunan tingkat kampung ditandai dengan besarnya anggaran yang dikucurkan ke kampung-kampung. Bahkan jumlah anggaran tersebut terus bertambah setiap tahunnya baik berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Peningkatan ini terjadi seiring terbitnya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Kampung/Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Kampung/Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Jumlah anggaran yang besar dikucurkan ke kampung-kampung sangat rawan bagi praktek korupsi di kalangan pemerintah. Untuk menghindari segala penyimpangan dan demi mempercepat pembangunan masyarakat, Bupati Usman mengambil kebijakan menyerahkan dana pembangunan desa/kampung dan sejumlah dana bantuan lainnya secara langsung, yang berpusat di empat wilayah pembangunan.
Bupati Usman menegaskan, pemerintah distrik dan aparat kampung perlu saling bekerja sama dalam mengelola dana kampung secara benar. Jika ada petugas distrik atau aparat kampung menyalahgunakan dana kampung maka akan memperhambat upaya percepatan pembangunan kampung serta aparat yang bersangkutan akan berurusan dengan hukum.
“Seorang aparat pemerintah mulai dari tingkat kabupaten, distrik dan kampung tidak diperkenankan untuk menyalahgunakan anggaran pembangunan kampung. Jika ditemukan ada yang salah gunakan anggaran kampung maka pemerintah akan mengambil sikap tegas sesuai aturan hukum yang telah berlaku. Jadi dana ini harus dapa dipergunakan sesuai peruntutuknnya,” tegas Bupati Usman saat menyerahkan dana bantuan unttuk sejumlah Distrik yang berpusat di Distrik Bokondini pada Rabu, 23 Maret 2016
Bupati Usman juga menjelaskan, sejatinya penyerahan dana tersebut telah dimulai sejak tahun 2014 tahun 2015. Namun dana dikembalikan kepada pemerintah pusat karena dana yang diturunkan hanya untuk 35 distrik padahal jumlah distrik di Kabupaten Tolikara adalah 52 distrik. Jika dipaksakan maka akan menimbulkan masalah karena 17 distrik tidak menerima bantuan.
Bangun Kantor Cabang Pembantu Bank Papua
Guna mendekatkan pelayanan bagi masyarakat dalam sektor perbankan, Bupati Usman menjalin kerja sama dengan Bank Papua untuk membangun Kantor Cabang Pembantu Bank Papua di empat pusat wilayah pembangunan.
Terobosan membangun Kantor Cabang Pembantu Bank Papua di tingkat distrik ini merupakan sebuah langkah yang sangat positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selama ini satu-satunya Bank Papua hanya ada di Kota Karubaga.
Oleh karena itu, masyarakat harus keluarkan biaya untuk naik pesawat dan ada yang harus berjalan kaki berjam-jam bahkan berhari-hari, hanya untuk menabung atau mentransfer uang untuk anak-anak mereka yang kuliah di luar Tolikara.
Menurut Bupati Usman, pembangunan Kantor Kas Bank Papua di empat pusat wilayah pembangunan telah lama direncanakannya namun baru tahun ini bisa terealisasi di dua tempat yakni di Distrik Bokondini dan Distrik Kanggime. Sedangkan di dua tempat lainnya yakni Distrik Kembu dan Distrik Warry menurut program pemerintah Tolikara akan di bagun tahun berikutnya.
“Saya berharap dengan dibukanya Kantor Cabang Pembantu Bank Papua bisa mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Bupati Usman saat acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor Cabang Pembantu Bank Papua di Distrik Bokondini, 22 Maret 2016.
Pada kesempatan yang sama , Kepala Bank Papua Cabang Karubaga, Yohanes Mandang, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Tolikara daam kepemimpinan Bupati Usman saat ini atas dukungannya membangun Kantor Cabang Pembantu Bank Papua di sejumlah distrik.
“Dengan penuh senang hati kami menerima dan mengembangkan pelayanan kami di sejumlah tempat di Tolikara,” ungkap Yohanes.[MD-Derwes Y.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.