PETA KABUPATEN TOLIKARA
PETA KABUPATEN TOLIKARA
MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT Penduduk Kabupaten Tolikara sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peramu. Pola pertanian yang banyak dipergunakan oleh penduduk masih bersifat tradisional dan konvesional sehingga produktivitasnya masih rendah dibandingkan dengan produktivitas nasional. * Walaupun demikian, pertanian merupakan sektor yang mempunyai potensi besar untuk diarahkan sebagai sektor utama bagi perekonomian masyarakat Kabupaten Tolikara.
POTENSI DAERAH
Kabupaten Tolikara memiliki banyak sekali potensi yang dapat di kelola untuk menghasilkan PAD bagi daerah apabila potensi-potensi itu dapat di gunakan dan dioptimalisasi penggunaannya secara baik. Seperti halnya sektor Perikanan Darat, Pertanian serta Pertambangan. Sektor Pertanian & Perkebunan, merupakan sektor yang dominan paling berkembang dalam strsuktur perekonomian Kabupaten Tolikara kerana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Hasil Pertanian & Perkebunan yang dihasilkan adalah :
o Kopi Arabica, Buah Merah, Kelapa Hutan, Dll
o Ubi-Ubian
o Sayur Mayur ( Cabe, Wortel, Kentang, Dll) o Buah-Buahan ( Markisa, Nenas, Jeruk Manis, Jagung, Keladi, Jambu Biji, Salak, Adpokat, Magga, Dll)
Peluang untuk jangka panjang untuk komoditi perkebunan lainnya adalah kakao,kelapa sawit dan fanili Selain dari Sektor Pertanian & Perkebunan, Sektor Perikanan Darat juga merupakan sektor unggulan bila bisa dikelola dengan baik. Seperti contohnya saja Budidaya Ikan air tawar, Mas & Mujair serta Udang.
o Kopi Arabica, Buah Merah, Kelapa Hutan, Dll
o Ubi-Ubian
o Sayur Mayur ( Cabe, Wortel, Kentang, Dll) o Buah-Buahan ( Markisa, Nenas, Jeruk Manis, Jagung, Keladi, Jambu Biji, Salak, Adpokat, Magga, Dll)
Peluang untuk jangka panjang untuk komoditi perkebunan lainnya adalah kakao,kelapa sawit dan fanili Selain dari Sektor Pertanian & Perkebunan, Sektor Perikanan Darat juga merupakan sektor unggulan bila bisa dikelola dengan baik. Seperti contohnya saja Budidaya Ikan air tawar, Mas & Mujair serta Udang.
Edit: DEMAKA TABUNI.
Komentar
Posting Komentar