​​​​Pengamatan Burung Cendrawasih: Kegiatan Ekowisata Raja Ampat yang Memberi Pembelajaran tetapi Sekaligus Mengasyikan

​Indonesia   

Desa Saporkren, Kabup​​Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17,500 dan membuat wilayah Indonesia sangat berpotensi untuk pengembangan ekowisata. Garis pantai yang panjang, pantai berpasir putih bersih, air laut yang jernih, langit yang biru dan sinar matahari yang cerah membentuk satu panorama alam yang sangat indah. Ditambah keanekaragaman hayati dan seni budaya yang sangat beragam, kaya dan bernilai seni tinggi, menjadikan Indonesia tak ubahnya "segempal tanah surga yang terhempas ke Bumi".​​​​​
Salah satu lokasi di Indonesia yang popular secara internasional  adalah Kawasan Ekowisata Raja Ampat. Popularitasnya banyak dibicarakan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Keindahan alamnya terutama dikenal karena jernihnya pantai, dengan pasir putih sehingga terlihat jelas beragam​ jenis ikan, karang dan berbagai biota yang indah didasar laut. 

Peserta Studi Banding sedang mencari Burung Cendrawasih.
© CI/PHOTO BY BUDI IRANINGRUM

Belum lagi fenomena pulau-pulau kecil dengan bukit karst yang berselimut vegetasi khas yang sangat banyak dan berkelompok di ten​gah lautan yang biru sehingga terbentuk panorama mengagumkan lainnya. Tidak heran banyak wisatawan datang untuk melakukan kegiatan diving, snorkeling, canoing dan berfoto menikmati panorama alam yang indah seperti di Wayag dan Pianemo.​​​​​​
Hutan di ​​bukit karst yang indah membawa pengalaman berdeda yaitu pengamatan B​​urung Cendrawasih disekitar Cagar Alam Waigeo Barat. Salah satu lokasinya di Desa Saporkren yang mempunyai potensi kegiatan ekowisata yang terbilang unik dan menyenangkan yaitu pengamatan burung Cendrawasih, dipandu Orgenes Dimara, pemandu lokal yang sangat ahli dan mempelajari tingkah laku burung.
Dengan berbekal botol minum, senter kecil karena hari masih gelap dan sebuah tongkat yang sudah disiapkan pemandu untuk menanjak bukit, kami rombongan peserta Studi Banding Mitra CI-SLP dapat melihat keunikan Burung Cendrawasih tersebut. Kegiatan pengamatan burung dimulai pukul 5.30 WIT, di belakang lokasi Mandors Guest House bersama dengan beberapa orang dan pemandu yang membawa teropong untuk membantu pengamatan.​​​
Orgenes menceritakan bahwa di Pulau Waigeo diperkirakan terdapat 171 jenis burung. Kami sebagai orang awam sangat senang mendengarkan kicauan merdu burung-burung. Orgenes yang terlihat sangat mengenal jalur yang akan kami lewati, menjelaskan banyak pohon dibuat sarang, dan juga pohon yang digunakan masyarakat untuk obat-obatan. Target kami adalah mengamati Cendrawasih namun dalam perjalanan kami melihat burung burung lainnya seperti rangkong, kakak tua hitam, kakak tua jambul kuning, nuri hijau, raja udang dan banyak lagi lainnya.​

Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra)
© CI/PHOTO BY BUDI IRANINGRUM
​​​​​Setelah sekitar 45 menit berjalan dan mendengarkan paparan pemandu, kami tiba di tempat menunggu burung yang sudah di sediakan berupa tempat duduk dari kayu panjang. Rombongan lalu di bagi dua kelompok. Kami menunggu hampir 20 menit namun Burung Cendrawasih itu tidak muncul.
Lain halnya dengan kelompok lain, mereka sudah melihat burung jantan beratraksi mempertontonkan tarian dengan bulu bulu cantiknya. Rasa penasaranpun timbul dan kami pindah. Karena jumlah orang yang cukup banyak membuat burung jantan yang sedang menari satu persatu terbang menjauh. Namun penantian kami tidak sia-sia karena akhirnya kami bisa mendatkan rekaman video seekor burung betina bernyanyi. Sayang untuk burung jantan sulit kami rekam karena lincah terbang kesana kemari, semoga pada kesempatan lain kami bisa lihat dan rekam.​​​
Burung Cendrawasih termasuk burung endemik dan statusnya endangered species atau terancam punah. Hal ini perlu mendapat perhatian semua pihak bila kita ingin anak cucu kita masih bisa melihatnya kelak.
Semoga tetap lestari dan hidup tentram Cendrawa​​sih! (DEMAKA TABUNI/3 Mei 2016)​

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFORMASI PENERIMAAN ONLINE MAHASISWA BARU 2017-2018

Kali ini saya akan posting. mengenai suku suku kanibal.